Liputan6.com, Jakarta - Awalnya, tidak ada yang menyangka Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menemui peserta aksi damai 212. Bahkan tak banyak yang melihat keduanya dan sekelompok orang keluar dari Istana Merdeka di tengah guyuran hujan deras siang itu.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar," pekik peserta aksi damai 212 di Monas.
Puluhan ribu peserta aksi damai itu melantunkan pujian bagi Tuhan saat melihat kedua simbol negara itu ada di tengah-tengah aksi Bela Islam Jilid III.
Advertisement
"Alhamdulillah umat jemaah itu sangat mengapresiasi kehadiran Bapak Presiden, ditunjukkan dengan sambutan yang luar biasa," ucap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (2/12/2016).
Jokowi dengan gagah menemui demonstran di tengah isu aksi itu ditujukan untuk mengganyangnya. Dia pun dengan lantang mengucapkan terima kasih kepada peserta aksi damai 2 Desember karena sudah menjalankan aksi dengan penuh kedamaian.
"Terima kasih kepada seluruh jemaah yang hadir dengan tertib, sehingga semua bisa berjalan dengan baik, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar," kata Jokowi menyapa para peserta aksi damai 2 Desember dan disambut takbir dari para peserta usai salat Jumat.
Dia juga berpesan agar peserta aksi damai 212 bisa pulang dengan selamat ke kampung halaman masing-masing.
"Dan selamat kembali ke tempat asal masing-masing, terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," tutup Jokowi sambil meninggalkan lokasi salat berjemaah bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Takbir kemudian kembali menggema di Monas, "Allahu Akbar!"
Putusan Mendadak
Jusuf Kalla mengaku keputusan itu diambilnya bersama Jokowi secara spontan.
"Memang spontan, tadi tidak direncanakan. Toh, rakyat kita yakin bahwa itu pertemuan damai dengan doa," kata JK di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 2 Desember 2016.
Menag Lukman menambahkan keputusan Jokowi untuk salat berjemaah bersama jutaan umat Islam di Monas memang mendadak. Keputusan tersebut diambil jelang salat bersama peserta aksi damai 2 Desember dilaksanakan.
"Putusan itu mendekati saat azan salat Jumat tadi. Jadi memang tenggang waktunya sangat singkat sekali," kata Lukman.
Meski mendadak, kehadiran Jokowi bukan tanpa pertimbangan. Lukman menjelaskan, Presiden sempat mendengarkan masukan dan pertimbangan yang disampaikan oleh berbagai pihak. Sampai akhirnya diputuskan untuk hadir salat Jumat bersama peserta aksi damai 2 Desember.
Jokowi bahkan sempat ragu akan menemui demonstran atau tidak saat berjalan keluar Istana Merdeka menuju Monas.
Di bawah guyuran hujan, Jokowi sempat berhenti sejenak untuk meminta pendapat, apakah terus berjalan ikut salat Jumat di Monas bersama massa aksi damai 2 Desember atau tidak.
"Tadi kan situasinya di luar dugaan kita semua. Begitu Bapak (Jokowi) keluar dari ruangannya sampai di halaman Istana, hujan sudah deras sekali. Jadi beberapa saat Bapak Presiden sempat terhenti lalu meminta pertimbangan," ungkap Menteri Lukman.
Jokowi mencoba menanyakan pendapat beberapa orang yang ikut mendampinginya saat itu.
"Sebagian ada yang menyarankan untuk diurungkan saja niat ke sana, dan sebagian menyarankan terus saja, dan Bapak Presiden memutuskan terus," imbuh Lukman.
Advertisement
Tuai Pujian
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab permintaan peserta aksi damai 2 Desember yang ingin bisa salat Jumat bersama keduanya. Kehadirannya pun berlangsung tanpa terencana. Sikap Jokowi ini pun menuai pujian.
Salah satunya dari Setya Novanto. Ketua DPR itu mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi yang ikut salat Jumat bersama massa demo 212 di Monas. Dia menilai hal tersebut merupakan langkah terbaik bagi kepentingan bangsa dan negara.
"Saya memberi apresiasi, ini merupakan pertimbangan-pertimbangan yang tepat bahwa apa yang dilakukan Presiden ini bersama-sama dengan rakyat menunjukkan keinginan dalam kebhinekaan dalam persatuan dan kemajemukan untuk bisa melakukan suasana damai. Ini ditunjukkan ke seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Setya di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat 2 Desember 2016.
Dia berharap tindakan Jokowi ini bisa memberi arti kepada semua pihak.
"Betul-betul memperlihatkan kepada seluruh rakyat Indonesia adalah ini merupakan kebersamaan kita dan juga kekuatan kita dan juga para investor negara-negara asing dan pengusaha-pengusaha kita yang tadinya itu takut, banyak ke luar negeri tapi ternyata tidak demikian, dan tentu ini merupakan harapan-harapan kita," papar pria yang akrab disapa Setnov tersebut.
Kedatangan Jokowi dan JK di aksi damai 2 Desember ini juga mendapat pujian dari netizen. Mereka menilai Jokowi memiliki nyali besar untuk datang ke demo 212.
"Gada yg nyangka aksi damai hari ini ada bintang tamunya. Hebat lho ampe ga bocor klo presiden @jokowi ikut jumatan di event itu.. keren Pak," cuit Theodora Rosa dalam akun Twitter @rodarusa.
Begitu pula dengan Asep R Nugraha dalam akun @AsepRN9. "Hebat nih pak jokowi, bawa payung sendiri, shalat jum'at bareng, demo nya damai yah. #salutbuatsemua."
Â
Demo 212 Aman
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bergabung bersama massa aksi damai 2 Desember menunaikan salat Jumat di Lapangan Monas, Jakarta Pusat. Selain Jokowi, juga terlihat Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Wiranto.
Selama salat Jumat, tenda Presiden dan Wapres tampak dijaga superketat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pegamanannya terlihat berlapis.
"Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena ibadah aksi Bela Islam Jilid III ini berjalan dengan lancar aman semua. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta," kata Tito di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2016).
Berdasarkan laporan yang dia terima, demonstran juga tidak melakukan perusakan terhadap taman-taman kota di kawasan Monas. Oleh karena itu, dia mengacungi jempol sikap peserta aksi damai 2 Desember.
"Sudah kita mendapatkan laporan bahwa dari petugas taman DKI tidak ada satu pohon pun yang rusak. Beda dengan demo 4 November kemarin, ini betul-betul damai. Tidak ada yang mengganggu, tidak ada yang merusak, tidak ada yang melakukan aksi kekerasan dan kami sangat menghargai itu," ucap Tito.
Advertisement