Ahok Menangis Saat Teringat Ayah Angkat yang Muslim

Ahok menceritakan masa kecilnya tumbuh bersama keluarga muslim yang taat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Des 2016, 09:38 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 09:38 WIB
20160926-Sidang Lanjutan Cuti Kampanye Ahok-Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendengarkan keterangan saksi ahli dalam sidang lanjutan uji materi UU Pilkada di MK, Jakarta, Senin (26/9). Sidang terkait cuti kampanye ini beragenda mendengarkan keterangan ahli. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak tahan membendung air matanya. Dia menangis saat menceritakan masa lalunya dalam pembacaan nota keberatan di persidangan.

"Saya tidak habis pikir dituduh sebagai penista agama Islam," ujar Ahok dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).

Ahok lalu menceritakan masa lalunya. Dia lahir dari keluarga non-muslim, tapi diangkat anak oleh pasangan muslim, yaitu Andi Baso Amir. Dia adalah mantan Bupati Bone tahun 1967-1970 dan adik kandung Panglima ABRI M Yusuf.

"Saya tidak habis pikir saya dituduh menista agama dan kitab suci orangtua angkat saya yang Islamnya sangat taat," kata Ahok.

Suara Ahok terdengar parau. Dia sejenak menghentikan pembacaan nota keberatannya. Sehelai tisu dia keluarkan, kacamata dilepas, lalu mengusapkan tisu ke kedua mata dan pipinya.

"Kuliah S2 saya dibayar kakak angkat saya yang muslim. Kalau saya dituduh menista, itu sama saja saya dituduh menista dan tidak menghargai ayah dan kakak angkat saya yang Islamnya taat," ucap Ahok.

Ahok semakin terisak ketika teringat mengantar dan mengangkat keranda ibu angkatnya yang muslim ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Karet Bivak.

"Saya antar dan angkat keranda ibu angkat saya yang muslim bagaikan anak kandungnya. Sampai sekarang pun saya rutin ziarah ke makamnya," ucap Ahok sambil terus terisak dengan suara tercekat.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya