Buwas: Tindak Tegas Bandar Narkoba Termasuk Jihad

Buwas mengaku tak takut dirinya dicap sebagai pelanggar HAM karena berlakukan tembak ditempat para gembong narkoba.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Des 2016, 17:44 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 17:44 WIB
20161222-BNN Ungkap 807 Kasus Narkotika Selama Tahun 2016-Jakarta
Kepala BNN Budi Waseso mengungkapkan kasus narkoba selama tahun 2016 di Jakarta, Kamis (22/12). BNN telah mengungkap 807 kasus narkotika dan menangkap 1.238 tersangka termasuk sejumlah WNA yang ikut dibekuk personel BNN. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) berupaya memutus rantai peredaran narkoba. Upaya itu dianggap sebagai jihad sebenarnya, dibandingkan tindakan pelaku teror bom. Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso bahkan menyebut melawan peredaran narkoba sebagai jihad.

"Kalau dari sudut agama apapun, narkoba itu kan haram hukumnya. Jadi yang saya lakukan ini, termasuk ke dalam jihad. Karena orang yang saya lawan ini dapat membunuh orang lain secara massal," ujar Budi Waseso di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Jakarta, Rabu (22/12/2016).

Buwas menegaskan dirinya tidak takut melakukan penindakan tegas terhadap mafia narkoba. Pemerintah pun sudah membekali para petugas dengan senjata yang mumpuni untuk melakukan penindakan hukum.

"Ini bukan tembak mati, tapi tindak tegas. Jadi kalau terjadi perlawanan ya sudah, dari pada membahayakan ya tindak tegas. Senjata dibeli negara dikasih untuk penegakan hukum," jelas dia.

Buwas juga tidak khawatir jika BNN dicap pelanggar Hak Asasi Manusi (HAM). Sebab, apa yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari upaya penyelamatan generasi bangsa dan hidup orang banyak.

Ia pun mengatakan, jika diperlukan, anggotanya diperbolehkan mengambil tindakan tegas. Salah satunya dengan melakukan tembak di tempat bila pelaku Narkoba melawan saat ditangkap. 

"Tidak ada keragu-raguan. Saya sampaikan karena yang kita bunuh pelaku pembunuhan massal. Jadi nanti kalau malaikat tanya, (petugas) masih diampuni. Kita jangan ragu-ragu. Karena mati itu sudah takdir," Buwas menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya