Ini Alasan Indonesia Bisa Jadi Duta Kampanye "He For She"

Kampanye global He For She dibentuk untuk meningkatkan peran laki-laki menuju kesetaraan gender dan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Des 2016, 18:44 WIB
Diterbitkan 23 Des 2016, 18:44 WIB

Liputan6.com, Jakarta Indonesia merupakan salah satu duta kampanye global He For She yang dibentuk untuk meningkatkan peran laki-laki menuju kesetaraan gender dan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise mengatakan Indonesia patut berbangga kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang termasuk satu dari 10 kepala negara di Indonesia yang dikukuhkan sebagai duta kampanye global He for She.

"Mengapa Indonesia dipilih?" tanya Yohana Yembise saat memberikan sambutan pada acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 di Serang, Banten, Kamis (22/12).

"Pertama, karena Bapak Presiden memilih 9 perempuan dalam Kabinet Kerja. Kedua, karena Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia. Ketiga, karena toleransi yang cukup tinggi di negara ini. Keempat, karena perempuan di Indonesia adalah perempuan hebat yang sudah cukup maju dan sekarang diadikan model oleh negara lain, terutama negara Muslim yang ada di dunia," jelas Yohana.

Lebih lanjut, Yohana mengatakan bahwa kampanye He for She menjadi salah satu motivasi dan memperkuat pandangan semua pihak bahwa kesetaraan gender tidak hanya upaya untuk memajukan perempuan tetapi masyarakat pada umumnya tanpa diskriminasi.

"Pada 2030, Indonesia harus mencapai target planet 50/50. Bukan 30/70 yang sekarang kita pakai. Bagaimana untuk mencapai itu? Tergantung partisipasi kita semua," kata Yohana.

Yohana kemudian menambahkan bahwa akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat harus diberikan kepada kaum perempuan karena selama ini laki-laki lebih mendominasi posisi strategis.

"Sudah saatnya diberikan kesempatan pada kaum perempuan, perempuan juga bisa melakukan apa yang dilakukan laki-laki," kata Yohana diiringi permohonan maaf kepada tamu undangan laki-laki yang juga menghadiri Puncak Peringatan Hari Ibu ke-88 di Serang, Banten.

Setelah menjelaskan tentang posisi Indonesia sebagai duta kampanye global He for She, di Puncak Peringatan Hari Ibu ke-88, Menteri Yohana mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk merdeka melaksanakan Dharma.

"Perempuan harus mendapatkan hak-haknya, tidak terdiskriminasi, bebas dari bentuk kekerasan dan bersama-sama kaum laki-laki melaksanakan baktinya untuk keluarga, bangsa, dan negara Indonesia tercinta," tutur Yohana.

Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, Peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 juga diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, seperti pameran Katumbiri yang diadakan sejak 30 November 4 Desember 2016 di JHCC, Jakarta, bakti sosial di Lapas Tangerang, Banten pada 6 Desember 2016 dan Garut, seminar pada 15 Desember 2016, funwalk pada 18 Desember 2016, ziarah pada 20 Desember 2016 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, dan Puncak PHI ke-88 diselenggarakan di Serang, Banten pada 22 Desember 2016.

 

Powered By:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya