STIP Bentuk Tim Investigasi Taruna Tewas Dianiaya Senior

Utomo menjelaskan, tim internal STIP akan menggodok hasil investigasi dari kasus dugaan penganiayaan itu, sebagai bahan evaluasi ke depan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Jan 2017, 14:20 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 14:20 WIB
Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya taruna junior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Cilincing, Jakarta Utara, kembali terjadi. Kali ini menyebabkan taruna tingkat pertama bernama Amirullah Adityas Putra meninggal dunia.

Pihak kampus lantas membentuk tim investigasi internal, untuk mengetahui detail kejadian yang merenggut nyawa taruna berumur 18 tahun itu.

"Kami juga sudah membentuk tim investigasi internal untuk mengetahui detail kejadian ini," tutur Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Wahju Satrio Utomo di Ruang Maritim STIP, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).

Utomo menjelaskan, tim internal akan menggodok hasil investigasi dari kasus dugaan penganiayaan itu, sebagai bahan evaluasi ke depan. Sebab, penjagaan di STIP dinilai ketat. Utomo pun mengaku janggal dengan peristiwa tersebut.

"Barak 1, 2, 3, 4 itu diketahui terpisah. Jadi mereka enggak bisa nyeberang pagar. Pagar tinggi, ada CCTV juga, sehingga memonitor kegiatan jam 10 malam ke atas. Biasanya aktivitas jam 10.30. Jam 10 tidak boleh keluar barak," kata dia.

Terlebih, kata Utomo, ada 14 petugas yang berjaga pada malam hari, termasuk ketua perwira jaga. Juga dibantu 12 orang dari TNI Polri.

"Saya minta tim invetigasi dua hari saja, kerja dan langsung temukan apa penyebabnya. Untuk nantinya melakukan pengawasan lebih ketat lagi," Utomo menandaskan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya