Rezeki Penjual Siomay di Antara Demo FPI Polda Metro

Dalam sekejap makanan khas Bandung ini pun ludes terjual, karena memang sejak pagi tadi hanya terlihat pedagang minuman di antara massa FPI.

oleh Muslim AR diperbarui 23 Jan 2017, 12:58 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 12:58 WIB
Demo FPI
(Liputan6.com/Muslim AR)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan anggota dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) mendatangi Mapolda Metro Jaya hari ini. Mereka berdemo sekaligus mengawal pemeriksaan pimpinan FPI Rizieq Shihab, terkait pernyataan Rizieq mengenai gambar palu arit di uang kertas rupiah.

Demo ini pun membawa berkah bagi pedagang kaki lima. Seperti lima penjual siomay yang datang bersepeda ke kerumunan massa FPI. Kelima pedagang siomay itu langsung dikelilingi para demonstran yang hendak membeli siomay, karena memang sudah memasuki waktu makan siang.

Seperti pantauan Liputan6.com, Senin (23/1/2017), para pedagang siomay itu terpaksa membungkus siomay dengan plastik, karena piring yang yang tersedia tak sebanding dengan jumlah pembeli yang berjumlah ratusan orang itu.

Kendati, para simpatisan FPI tersebut tetap membeli siomay, meski hanya dibungkus plastik, dan bahkan belum sempat dipotong-potong oleh penjualnya. Setiap pedagang menjual seharga Rp 10 ribu per porsi.

Dalam sekejap, makanan khas Bandung ini pun ludes terjual, karena memang sejak pagi tadi hanya terlihat pedagang minuman, tahu Sumedang, mie instan, dan kopi.

"Biasanya sampe sore belum tentu habis," kata Dadang, pedagang siomay.

Pria 36 tahun itu sengaja menjual siomay lebih banyak dari biasanya, karena ia tahu dagangannya bakal laku keras di tengah demo FPI itu. Kabar adanya demo tersebut ia dapat saat menonton televisi di rumah tetangganya.

"Saya beli punya pedagang yang lain, kalau buat ya enggak sempat, mending beli dagangan teman," ungkap Dadang.

Sementara, hingga siang ini para anggota dan simpatisan FPI itu mulai berpencar mencari tempat berteduh untuk berlindung dari sengatan matahari. Seperti di trotoar, bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau payung milik para pedagang asongan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya