Yenny Wahid: Ada Kelompok Kecil Gunakan Agama dan Berisik

Janji kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia tidak ditujukan kepada satu golongan atau kelompok saja.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Jan 2017, 16:13 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2017, 16:13 WIB
20161128-Yenny Wahid dan BNPT Bahas Kerukunan Sosial-Kegamaan di Indonesia-Jakarta
Direktur eksekuitf Wahid Institute, Yenny Wahid memberi paparan dalam seminar Mempromosikan Kerukunan Sosial Keagamaan di Indonesia, Jakarta, Senin (28/11). Seminar juga dihadiri Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Wahid Institute Yenny Wahid menyebut ada kelompok kecil yang saat ini tumbuh dan berkembang di Indonesia. Kelompok tersebut dianggap cukup gaduh dan menggunakan atribut keagamaan.

Menurut Yenny, umat muslim di Indonesia memiliki toleransi tinggi. Umat muslim memberikan ruang bagi saudara sebangsa untuk beribadah sesuai agama yang dianut masing-masing.

"Sekarang ada sebagian yang menggunakan agama. Mereka kelompok kecil, minoritas tapi berisik. Tidak didukung masyarakat muslim," kata Yenny saat memberikan sambutan perayaan Natal bersama MPR, DPR, DPD RI, di Kompleks Senayan, Jakarta, Jumat 27 Januari 2017.

Menurut putri dari Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid itu, Indonesia didirikan dengan membawa janji kemakmuran dan kesejahteraan. Namun, janji tersebut tidak ditujukan kepada satu golongan atau kelompok saja.

"Tapi untuk seluruh rakyat Indonesia. Kita generasi baru. Kita tidak ikut mengukir kemerdekaan tapi kita terikat janji tersebut," ujar Yenny.

Dia menegaskan, Nahdlatul Ulama (NU) siap mengawal keutuhan negara dari segala ancaman perpecahan.

"Kita siap mengawal yang terdiskriminasi," kata Yenny.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya