Liputan6.com, Jakarta - Sesungguhnya, seorang anak bisa tetap berbakti kepada orangtuanya yang telah meninggal dunia dengan berdoa, memohon ampunan, serta melakukan berbagai amalan yang pahalanya akan dirasakan pula oleh orangtua yang telah meninggal dunia.
Artikel mengenai orangtua di alam kubur diangkat derajatnya karena amalan anak seperti dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH), menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (3/2/2025).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Artikel kedua yang juga menyita perhatian yaitu membaca Al-Fatihah hanya gerak mulut saja, apakah sholat sah? Penjelasan Buya Yahya.
Sementara, artikel ketiga yaitu cara menggunakan mukena yang salah, sehingga sholat tidak sah.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Orang Tua di Alam Kubur Diangkat Derajatnya karena Anak Lakukan Amalan Ini, Kata UAH
Alam kubur merupakan pembatas antara alam dunia dan akhirat atau pintu gerbang menuju alam akhirat. Suasana alam kubur begitu mencekam dan dianjurkan bagi keluarga si mayit untuk mendoakannya.
Terdapat amalan yang menyebabkan seseorang diangkat derajatnya oleh Allah SWT meskipun dirinya telah menghuni alam barzakh.
Mubaligh tanah air yang menjabat Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menerangkan amalan untuk mendapatkan keutamaan tersebut.
Lantas amalan apa yang bisa mengangkat derajat orang tua di alam kubur? Simak penjelasannya berikut ini!
Advertisement
2. Baca Al-Fatihah hanya Gerak Mulut, Apakah Sholatnya Sah? Ini Kata Buya Yahya
Sholat adalah ibadah yang sangat fundamental dalam kehidupan umat Muslim, menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan dengan penuh khusyuk dan sempurna. Namun, pertanyaan mengenai sah atau tidaknya sholat ketika membaca Al-Fatihah hanya dengan gerak mulut, tanpa terdengar suara, sering kali mengundang perdebatan.
Dalam hal ini, Buya Yahya, KH Yahya Zainul Ma'arif, memberikan penjelasan yang sangat tegas.
Dalam sebuah ceramah yang dikutip dari kanal YouTube @Vidio.islami, Buya Yahya menegaskan bahwa sholat itu wajib dilakukan dengan memperdengarkan bacaan kepada diri sendiri. "Sholat itu kan wajibnya memperdengar kalau dirinya sendiri itu wajib yang asas," jelas Buya Yahya.
Ia menambahkan, apabila seseorang hanya menggerakkan mulut tanpa mengeluarkan suara, maka sholatnya dianggap tidak sah. "Jadi kalau baca Al Fatihah cukup gerak mulut saja enggak sah, harus engkau membaca Fatihah sampai engkau perdengarkan di dalam telingamu sendiri seperti berbisik," lanjut Buya Yahya.
Meskipun banyak yang beranggapan bahwa gerakan mulut sudah cukup, menurut Buya Yahya, untuk sahnya sholat, bacaan Al Fatihah harus keluar suara, meskipun pelan dan terdengar oleh diri sendiri. "Tapi kalau hanya gerak mulut saja enggak keluar suara, tidak sah," ujar Buya Yahya dengan tegas.
3. Hati-Hati, Menggunakan Mukena Seperti Ini Bisa jadi Sebab Sholat Tidak Sah
Melaksanakan sholat dengan baik dan benar adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim. Namun, banyak orang terkadang lupa atau tidak menyadari bahwa ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan agar ibadah sholat kita diterima oleh Allah SWT.
Salah satunya adalah penggunaan mukena bagi kaum wanita. Mukena bukan hanya sekadar pakaian yang digunakan untuk menutupi aurat saat sholat, tetapi juga memiliki makna penting dalam menjaga kesucian dan kesahihan ibadah.
Di antaranya adalah memperhatikan batasan aurat wanita dalam sholat, yang berkaitan dengan cara menggunakan mukena. Sebab, penggunaan mukena yang tidak sesuai dengan ketentuan syariat justru bisa menyebabkan sholat menjadi tidak sah.
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa selain memastikan mukena menutupi tubuh dengan benar, ada berbagai aspek lain, seperti ukuran, bahan, dan model mukena, yang dapat mempengaruhi keabsahan ibadah.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslimah untuk memahami cara yang tepat dalam menggunakan mukena, agar sholat yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Advertisement