Liputan6.com, Jakarta Kisruh terjadi usai kesaksian Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin di sidang Ahok terkait komunikasi Rois Aam PBNU tersebut dengan mantan Presiden RI SBY. Pengacara Ahok pun menjelaskan duduk perkara dari masalah ini.
Pengacara Ahok, Humprey Djemat, mengatakan masyarakat harus melihat secara utuh pertanyaan tim penasihat hukum kepada Ma'ruf Amin.
Baca Juga
"Berkaitan dengan kesaksian KH Ma'ruf Amin yang sedikit membuat kehebohan. Apa yang ditanyakan penasihat hukum, dalam hal ini saya, terhadap saksi tidaklah bisa dilihat sepotong-potong. Terutama pertanyaan terkait komunikasi Pak SBY dan Pak Ma'rif. Harus dilihat konstruksinya," ujar Humprey sebelum sidang, di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Advertisement
Menurut dia, tidak ada maksud untuk menjurus ke soal politik ketika mengungkap komunikasi antara SBY dan Ma'ruf Amin. Penasihat hukum, ucap dia, hanya ingin mencari kebenaran untuk Ahok.
"Ada dasarnya penasihat hukum menanyakan itu. Kita enggak mau ranah politik, kita hanya mencari kebenaran sesungguhnya, agar Ahok mendapat keadilan. Ini sangat penting. Ini sangat penting sekali," kata Humprey.
Dia juga mengatakan tidak bermaksud mencari-cari kesalahan Ma'ruf Amin. Tim pengacara hanya ingin merunut kronologi pidato Ahok hingga keluarnya pandangan dan sikap keagamaan MUI.
"Bukan mau cari-cari kesalahan Pak Ma'ruf Amin, enggak. Kami hanya ingin klarifikasi apakah benar pada hari Jumat, 7 Oktober pukul 10.16 ada komunikasi dengan SBY dan Ma'ruf Amin terkait dua hal, untuk menerima pasangan calon Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni serta penistaan agama oleh Ahok," tutur Humprey.