Al Chaidar: Bom Bandung Terkait Kelompok MIB Majalengka

Dia mengatakan, jaringan MIB yang bermukim di Majalengka memiliki jumlah jemaah paling besar di sekitar Bandung, Jawa Barat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Feb 2017, 10:49 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2017, 10:49 WIB
Baku Tembak Terduga Teroris dan Polisi di Kantor Kelurahan Arjuna Bandung
Penembak jitu mengambil posisi selama baku tembak dengan terduga pelaku ledakan bom panci di dalam kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Senin (27/2). Setelah meledakkan bom panci, pelaku masuk ke dalam kantor kelurahan (Timor Matahari/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat terorisme Al-Chaidar mengungkapkan, ledakan di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat yang dikenal dengan bom Bandung dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) Majalengka.

Dia mengatakan, jaringan MIB yang bermukim di Majalengka memiliki jumlah jemaah paling besar di sekitar Bandung, Jawa Barat. Dia menduga, kelompok ini akan terus melakukan aksi teror di sejumlah daerah. Terutama kawasan besar yang bisa menarik perhatian publik seperti di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan Bali.

"Kelompok ini pernah melakukan aksi bom bunuh diri di Masjid Polres Cirebon beberapa waktu lalu. Kemungkinan ada beberapa lokasi yang menjadi sasarannya selain Bandung," kata Al-Chaidar, Senin 27 Februari 2017.

Jakarta dan Bali merupakan daerah yang berpotensi menjadi lokasi aksi terorisme kelompok MIB. Menurut dia, daerah tersebut sudah menjadi target sejak 2014. Contohnya, Serangan di Sarinah pada 2015 lalu. Aksi ini menunjukkan bahwa kelompok MIB ingin meneror Ibu Kota.

"Bali juga target mereka sejak tahun 2014, saya kira ini tidak main-main, sudah dicoba untuk diluncurkan, saya kira ini serius," ujar Al-Chaidar.

Dia memperkirakan, bom Bandung merupakan sisa bom yang pernah di temukan polisi di Bekasi pada Desember 2016. Bom berdaya ledak rendah tersebut diramalnya masih ada, meski tidak diketahui jumlah pastinya.

"Menurut keterangan, mereka masih ada bom sisa yang belum terpakai dengan jenis low explosive atau berdaya ledak rendah. Berapanya, saya tidak tahu, karena dari yang tertangkap tidak mengumumkan jumlahnya," ucap Al-Chaidar.

Terkait dengan bom panci yang digunakan pelaku bom Bandung, dia mengatakan, kelompok Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) di bawah naungan Bahrun Naim sengaja menciptakan bom panic. Alasannya, bom itu paling sederhana dan murah.

"Bom panci adalah bom yang didesain secara sangat simple, bom yang bisa dibuat oleh orang-orang yang sedikit pelatihan saja. Apalagi bahan-bahannya paling gampang untuk didapat," Al-Chaidar menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya