Liputan6.com, Jakarta - Rabu kemarin, 15 Maret 2017, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah berencana menjenguk KH Hasyim Muzadi. Pagi hari, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan pesawat Boeing 737-400 TNI AU.
Perjalanan Jokowi ke Kota Malang, Jawa Timur, khusus untuk menjenguk anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang tengah terbaring sakit di kediamannya itu. Hasyim Muzadi memang tengah menjalani masa pemulihan setelah dirawat di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur. Hasyim Muzadi dirawat pada 11-13 Maret 2017.
Dalam surat keterangan yang diterbitkan pada 13 Maret 2017, Kepala RS Lavalette Abdul Rokhim menjelaskan, Hasyim Muzadi sebenarnya masih perlu menjalani masa pemulihan di rumah sakit.
Advertisement
"Akan tetapi, Kiai Hasyim ingin menjalani masa pemulihan di kediamannya agar lebih dekat dengan santri-santrinya," kata Abdul Rokhim dalam surat keterangannya.
Jokowi tiba di kediaman Hasyim Muzadi, Jalan Cengger Ayam, Malang, sekira pukul 09.50 WIB. Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo disambut istri Hasyim Muzadi, Hj Mutammimah, di ruang tengah rumah.
Jokowi dan Iriana kemudian mendapat penjelasan dari Kepala RS Lavalette Abdul Rokhim serta Ketua Tim Medis RS Lavalette dr Hariadi Moeljosoedirdjo. Penjelasan dari Abdul Rokhim ini diterima Jokowi sebelum menemui Hasyim Muzadi.
"Kita semuanya berdoa beliau dapat segera diberi kesembuhan secepatnya. Semoga beliau diberikan kesembuhan secepatnya," ucap Jokowi yang juga didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Tak Banyak Berkomunikasi
Rombongan Presiden kemudian masuk ke kamar Hasyim Muzadi secara bergantian. Jokowi dan Iriana masuk ke kamar Sang Kiai terlebih dulu.
Putra sulung Hasyim Muzadi, Abdul Hakim, mengatakan, ukuran kamar ayahnya yang terbatas membuat pembesuk masuk bergantian. Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana cukup lama di dalam ruangan itu.
"Tapi Presiden hanya bisa memandang Beliau, kemungkinan tidak banyak berkomunikasi yang tersampaikan. Tapi Beliau sudah tahu kalau Pak Jokowi hadir," ujar dia.
Hakim mengatakan, dalam kesempatan itu Jokowi juga menyatakan akan mengerahkan tim dokter kepresidenan untuk membantu pemeriksaan medis Hasyim Muzadi. Namun, belum bisa dipastikan kapan kedatangan tim dokter kepresidenan itu.
"Kemungkinan ada beberapa tim dokter kepresidenan yang diminta untuk menangani Abah. Tapi nanti saya pastikan kapan tim dokter itu tiba," ujar dia.
Namun, Hakim enggan mengungkapkan penyakit yang diderita sang ayah. Dia hanya menyebutkan, sejauh ini sang ayah sudah tertangani meski hanya bisa mengonsumsi nutrisi untuk asupan tubuhnya.
Masih Dibantu Oksigen
Sementara, juru bicara tim dokter yang selama ini menangani Hayim Muzadi, dokter Hariadi mengatakan, Ketua Umum keempat PBNU itu masih diberi bantuan oksigen selama perawatan di kediamannya.
"Memang ada sedikit infeksi. Beliau batuk dan tak bisa mengeluarkan dahak. Jadi sesak napas dan diberi bantuan oksigen," ujar dia.
Menurut Hariadi, ada empat dokter kepresidenan yang akan segera membantu menangani perawatan Hasyim Muzadi. Termasuk, untuk memastikan bantuan peralatan medis yang dibutuhkan dan diberikan kepada Kiai asal Bangilan, Tuban, Jawa Timur, itu.
Kamis pagi, kabar duka tiba-tiba datang, KH Hasyim Muzadi meninggal dunia. Kabar itu disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
"Telah wafat KH. Hasyim Muzadi pagi ini. Mari doakan almarhum diampuni kesalahannya, diterima amal bajiknya, berada di sisiNya. Al-faatihah..," tulis Lukman di akun Twitternya, Kamis (16/3/2017).
Kiai yang dikenal moderat dan nasionalis itu meninggal dunia sekira pukul 6.15 WIB.
KH Hasyim Muzadi menjabat sebagai anggota Wantimpres sejak 19 Januari 2015. Pendiri Pondok Pesantren Al-Hikam Malang ini pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU periode 1999-2010.
Pria kelahiran Tuban, 8 Agustus 1944 ini juga pernah mendampingi Megawati Soekarnoputri dalam Pemilihan Presiden 2004. Namun, keduanya kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.