Kiai Sepuh NU Tahlilan untuk Hasyim Muzadi di Rembang

Berita meninggalnya KH Hasyim Muzadi membuat kegiatan Silaturahmi Nasional Alim Ulama Nusantara sedikit berubah.

oleh Felek Wahyu diperbarui 16 Mar 2017, 13:22 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 13:22 WIB
KH Hasyim Muzadi wafat
Tahlilan wafatnya KH Hasyim Muzadi.

Liputan6.com, Rembang - Sejumlah kiai Nahdatul Ulama (NU) membacakan tahlil untuk almarhum KH Hasyim Muzadi, di Rembang, Jawa Tengah.

Tahlil bersama digelar para kiai NU itu sebelum pembukaan Silaturahmi Nasional Alim Ulama Nusantara di aula Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (16/3/2017).

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengatakan, duka mendalam disampaikan segenap pengurus PBNU.

PBNU juga menyerukan agar seluruh pengurus NU dan Ansor, menggelar salat gaib untuk almarhum Hasyim Muzadi yang pernah menjadi Ketua Umum PBNU menggantikan Gus Dur.

Berita meninggalnya Hasyim Muzadi membuat kegiatan Silaturahmi Nasional Alim Ulama Nusantara sedikit berubah.

"Kami ada melakukan perubahan acara sedikit, pada pra acara ini akan diselenggarakan Tahlil Muasis Jam'iyah NU, sekaligus kita akan melaksanakan doa untuk almarhum KH Hasyim Muzadi," ujar Helmy.

Kiai sepuh NU Maemoen Zubeir, yang awalnya dijadwalkan menginap di pondok pesantren, batal menginap terkait kematian Hasyim Muzadi.

"Mungkin kami akan percepat sampai sore nanti, dan juga sudah membagi beberapa pengurus untuk standby di Jakarta, untuk menyambut kedatangan jenazah. Menurut informasi, hari ini akan dimakamkan di Depok di Pesantren Al Hikam," papar Helmy.

KH Hasyim Muzadi wafat, Kamis 16 Maret 2017, di kediamannya Malang, Jawa Timur, sekitar pukul 06.15 WIB. Hasyim meninggal setelah kesehatannya menurun dikarenakan sesak napas akibat dahak dari batuk yang dialaminya.

Keterangan tersebut disampaikan Ketua Tim Dokter yang menangani Kiai Hasyim Muzadi, dr Hariadi Moeljosoedirjo, pada Rabu, 15 Maret 2017.

Dahak yang berada di tenggorokan Hasyim Muzadi tersumbat,sehingga Kiai yang dikenal moderat dan nasionalis itu mengalami sesak napas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya