Budayawan M Sobary: Ahok Korban Keserakahan Politik

Sobary menyatakan, apa yang dilakukan terhadap Ahok merupakan cermin keagamaan yang tidak sehat.

oleh Djibril Muhammad diperbarui 29 Mar 2017, 10:18 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 10:18 WIB
Sidang Ahok kembali digelar hari ini di Gedung Kementan
Sidang Ahok kembali digelar hari ini di Gedung Kementan (Yuniadhi Agung/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Budayawan yang juga mantan Pemimpin Umum KBN Antara, Mohamad Sobary, menyatakan, kasus yang menimpa Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bukan penistaan agama. Menurut dia, Ahok hanya korban keserakahan politik.

"Mereka yang justru menistakan Islam secara nyata, tapi Ahok yang dituduh berbuat begitu. Ini ketidakadilan di atas ketidakadilan," ujar Sobary, melalui layan pesan singkat, Rabu (29/3/2017).

Budayawan yang akrab disapa Kang Sobary itu menyatakan, apa yang dilakukan terhadap Ahok merupakan cermin keagamaan yang tidak sehat. Agama yang inklusif dibuat menjadi eksklusif dan toleran dibuat menjadi intoleran.

"Dihancurkan demi ambisi politik yang tidak menghargai status, hak dan bagian orang lain," beber dia.

Padahal, menurut Kang Sobary, semua warga negara memiliki hak yang sama. "Tapi dicaplok dengan penuh keserakahan dengan dalil agama," ungkap mantan Pemimpin Umum LKBN Antara ini.

Karena itu, ia menambahkan, masyarakat harus belajar dalam beragama dan menggunakan nalar sehat.

"Tidak boleh taklid buta dan membabi buta ikut pemimpinnya tanpa penalaran yang sehat," ujar dia.

Pemimpin, ucap Sobary, punya tanggung jawab memimpin dan memberi teladan. Jika pemimpin tidak bertanggung jawab, kepemimpinannya batal.

Diketahui, Ahok tengah dijerat kasus dugaan penistaan agama akibat pidatonya yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

Kasus Ahok kini tengah disidang di Pengadilan negeri Jakarta Utara. Persidangan ke-16 hari ini memiliki agenda mendengar keterangan sejumlah saksi dari pihak terdakwa atau Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya