Liputan6.com, Jayapura - Pesawat kargo Caravan Associated Mission Aviation (AMA) dengan nomor lambung PK-RCE yang dipiloti Kapten Eric Roberts, menemukan lokasi diduga jatuhnya pesawat Spirit Avia Sentosa (SAS) sekitar pukul 07.10 WIT, dengan koordinat S04 47.79 E140 39.77.
Pesawat berbadan kecil yang dipiloti Kompol Rio Pasaribu itu diduga jatuh di ketinggian 7.000 kaki di atas permukaan laut.
Baca Juga
Kepala SAR Jayapura Suyatno menyebutkan, penemuan pesawat SAS belum dapat dipastikan karena masih bersifat sementara.
Advertisement
"Informasinya belum pasti. Tim kami masih menyisir lokasi koordinat yang dimaksud," ucap dia ketika dihubungi Liputan6.com, Jayapura, Kamis (13/4/2017).
Suyatno menjelaskan, mulai pukul 06.00 WIT, dua pesawat milik SAS dan AMA mencari di lokasi dugaan jatuhnya pesawat SAS PK-FSO yang dipiloti Kompol Rio Pasaribu itu.
"Kami meminta kepada pesawat-pesawat yang melintasi rute dugaan hilang kontak pesawat SAS, bisa memantau sekeliling area," kata dia.
Komandan Tim Pencarian Pesawat SAS lewat darat, Kapten Inf Iwan Sunarya yang juga menjabat sebagai Pasi Intel Satgas Yonif Raider 700/WYC menuturkan, sejak Rabu malam 25 orang tim gabungan TNI, Polri dan SAR menyisir lokasi yang diduga jatuhnya pesawat kargo itu.
"Kami membutuhkan 12 jam berjalan kaki untuk sampai di lokasi koordinat yang dimaksud," ucap dia.
Sementara, petugas AMA mengatakan, pesawat diduga menabrak gunung di sebelah utara Oksibil dan jatuh di perbukitan.
"Pesawat diduga menabrak gunung terjal. Pesawat hancur berkeping-keping. Lokasi jatuhnya pesawat SAS di sebelah utara Oksibil," kata pria yang enggan disebutkan namanya.
HUT ke-14 Kabupaten Pegunungan Bintang
Hilangnya pesawat SAS di daerah Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, bertepatan dengan peringatan HUT ke-14 kabupaten tersebut.
Sebelum hilang, beberapa kali pesawat penumpang lainnya keluar masuk ke Oksibil. Namun, pesawat rombongan Gubernur Papua Lukas Enembe membatalkan terbang ke Oksibil untuk menghadiri peringatan HUT Pegunungan Bintang.
"Kami terpaksa balik ke Jayapura karena angin cukup kencang," ujar staf Gubernur Papua yang ikut dalam rombongan tersebut.
Pesawat jatuh di Pegunungan Bintang juga pernah terjadi pada 16 Agustus 2015, tepatnya di Distrik Kiwirok atau sebelah barat Oksibil. Akibatnya, 54 penumpang pesawat Trigana, termasuk pilot dan kru, tewas.