Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan, jemaah haji Indonesia tahun ini harus terlayani dengan baik. Layanan itu mencakup dari semua sisi kebutuhan.
Hal tersebut disampaikan Puan dalam rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1438 H/2017 M di Madinah, Arab Saudi. Rapat dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegibriel, dan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono.
"Layanan jemaah haji mulai dari yang pokok hingga ke masalah terkecil sekalipun, termasuk terpenuhinya ketersediaan air minum bagi para jemaah dalam menghadapi badai panas (heatstroke) di Tanah Suci," ujar Puan, Jumat (21/4/2017).
Advertisement
Pada rakor itu, Menko Puan juga menyimak laporan terkini dari Menteri Agama Lukman Hakim. Dalam pemaparannya, Lukman mengungkapkan terkait perkembangan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), akomodasi jemaah baik di Madinah maupun Mekah, dan profil jemaah haji asal Indonesia.
Menko Puan selanjutnya meminta calon haji paham dan siap atas segala tahapan pelaksanaan ibadah. Dia mengungkapkan, pemerintah sangat memperhatikan kesehatan para calon jemaah haji.
"Pemerintah mengimbau agar jemaah haji asal Indonesia dapat memahami kondisi tubuh mereka masing-masing, untuk kemudian melakukan berbagai cara agar kondisi kesehatan serta stamina jemaah haji tetap prima," harap Puan.
Sebab, pada saat puncak haji di kawasan ARMUZNA (Arafah–Muzdalifah–Mina), ada sekitar dua juta jemaah haji dari seluruh dunia yang akan berkumpul di kawasan itu untuk mengikuti kegiatan ibadah haji.
"Rasa lelah tentu akan muncul. Kesehatan tubuh tetap harus terjaga agar tidak terjadi gangguan kesehatan yang kritis. Saya minta tim tenaga kesehatan terus berkoordinasi hingga nanti para jemaah selesai melaksanakan ibadah hajinya," ucap Puan.
Terkait pelayanan di Arafah, dia mengingatkan, Menteri Agama Lukman Hakim untuk terus meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk ikut memperhatikan fasilitas toilet. Selain itu, ia juga menyoroti fasilitas tenda.
"Setiap tenda hendaknya dilengkapi dengan AC yang memadai, agar secara tidak langsung mengurangi risiko heatstroke. Setiap tenda harus diperhatikan ketersediaan air minum agar jemaah haji tidak mengalami dehidrasi," ujar Menko Puan.
Usai memimpin rapat tersebut, Menko Puan langsung meninjau ruang perawatan, stok obat-obatan, termasuk ruang gawat darurat di Madinah. Fasilitas kesehatan jemaah haji yang ditinjau Puan ini menyediakan 75 tempat tidur rawat, 20 tempat tidur UGD, dan 80 petugas kesehatan haji, dan delapan ambulans.