Liputan6.com, Bogor - Tak hanya menghancurkan rumah, bencana angin puting beliung di Bogor juga menyisakan derita bagi anak di Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Pelajar sekolah dasar dan menengah kesulitan belajar dan kembali bersekolah karena perlengkapan belajar mereka rusak akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Baca Juga
"Selain makanan, anak-anak juga butuh seragam dan perlengkapan sekolah," kata Kepala Desa Cibeteung Udik Bambang Indra Gunawan, Bogor, Jumat (21/4/2017).
Advertisement
Bambang menjelaskan hingga kini bantuan masih minim, terutama kebutuhan untuk wanita seperti pakaian dalam dan pembalut. Sejauh ini bantuan yang datang lebih banyak bahan makanan.
"Ini harus menjadi perhatian kita semua, baik para donatur maupun pemerintah," kata dia.
Sementara dari pantauan Liputan6.com di lokasi, material bangunan yang roboh masih menumpuk. Sebagian warga dibantu TNI, Polri, dan Tagana masih berupaya membersihkan puing-puing bangunan di rumah mereka.
Seorang warga korban angin puting beliung, Iim Rohaeni mengaku terpaksa mengungsi di rumah kerabatnya, karena rumahnya roboh.
"Rumah saya terkena (angin puting beliung). Ini sementara tinggal di rumah keluarga," kata perempuan 48 tahun itu.
Ibu dua anak ini menuturkan, saat angin puting beliung terjadi, dia tidak sempat menyelamatkan barang-barang di rumahnya, karena takut tertimpa reruntuhan bangunan rumah yang sangat sederhana itu.
"Barang enggak ada yang bisa diselamatkan. Waktu angin kencang langsung keluar dari rumah enggak bawa (barang) apa pun," ujar dia.
Saat ini, Iim berharap kedua anaknya dapat kembali bersekolah. Seragam dan peralatan belajar anaknya sudah tidak bisa dipakai lagi.
"Anak pertama dan kedua masih SD. Pakaian, peralatan sekolah, tas, enggak bisa digunakan lagi," ungkap dia.
Iim berharap pemerintah daerah segera memperbaiki rumahnya yang roboh. Dan yang penting dibutuhkan saat ini adalah peralatan sekolah.
Angin puting beliung menerjang Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, pada 19 April 2017. Akibat bencana itu 130 rumah rusak dan sekitar 120 jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak.
Â