Liputan6.com, Mataram - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, merupakan salah satu tokoh yang aktif di dunia maya. SBY kerap mengeluarkan ide dan pikirannya di akun Twitter miliknya, @SBYudhoyono.
Tak hanya itu, SBY juga mengumpulkan aneka kicauan di akun Twitter miliknya tersebut dalam buku bertajuk 'Twitter SBY'.
Baca Juga
"Dengan Twitter SBY, saya berkomunikasi dengan rakyat Indonesia dan dunia sejak 2013, waktu saya Presiden. Mengapa saya masuk sosial media? Supaya bicara langsung. Kalau tidak, sering dipelintir, tidak dimuat secara utuh. Saya gunakan hak politik, hak demokrasi, hak asasi saya, untuk main Twitter," kata SBY di Mataram, NTB, Minggu (7/5/2017).
Advertisement
Namun, SBY mengaku saat ini dia tak lagi intens di media sosial. Dia mengaku, banyak yang tidak senang dirinya berkicau di Twitter.
"Sekarang, sekali-sekali saya main Twitter. Tapi banyak yang tidak senang," cerita SBY.
Menurut SBY, semua orang berhak menggunakan media sosial. Jika hak ini dilarang, maka nilai demokrasi akan luntur.
"Semua orang seharusnya diperbolehkan menggunakan media sosial. Kalau dilarang, hancur demokrasi ini," ujar SBY.
Partai Demokrat menggelar Rakernas di NTB, 7-9 Mei. Di sela rangkaian acara, SBY dan kader partai menandatangani deklarasi anti-hoax dan fitnah. Hal ini sebagai bentuk dukungan dalam memperingati World Press Freedom Day.