Ketua DPR: Aksi Terorisme Jauh dari Nilai Keagamaan

Novanto menjelaskan agama apapun selalu mengarahkan umatnya pada kehidupan damai dan harmonis.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2017, 07:18 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 07:18 WIB
Aksi Nyala Lilin di Lokasi Bom Kampung Melayu
assa dari Solidaritas Merah Putih menggelar aksi lilin dan tabur bunga di lokasi bom Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). Aksi tersebut sebagai bentuk malam solidaritas duka untuk bom Kampung Melayu.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Setya Novanto menegaskan pihaknya mendukung langkah Polri mengusut aksi teror bom Kampung Melayu pada 24 Mei 2017 lalu. Ia menilai, aksi tersebut tersebut sebagai tindakan yang kejam dan jauh dari nilai-nilai agama.

"Aksi teror bom di Kampung Melayu Jakarta, pekan lalu, adalah wujud aksi biadab kelompok teroris. Aksi ini jauh dari nilai-nilai keagamaan," ucap Novanto di Jakarta, Senin (29/5/2017).

Ketua Umum Partai Golkar itu mengimbau masyarakat agar tidak mengait-ngaitkan aksi teror yang tidak berprikemanusiaan itu dengan agama. Ia menjelaskan agama apapun selalu mengarahkan umatnya pada kehidupan damai dan harmonis.

"Kekerasan bukanlah solusi dari suatu masalah. Kekerasan tak pernah menjadi pilihan sebuah agama. Jadi dapat disimpulkan terorisme tidak memiliki agama," kata Novanto seperti dilansir dari Antara.

Novanto juga menegaskan rakyat Indonesia tidak takut dan tidak dapat ditakut-takuti dengan aksi terorisme seperti itu, apalagi aparatur keamanan, yakni Polri, TNI, BIN khususnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), semakin siaga dan waspada 24 jam.

Aparat keamanan, kata dia, selalu waspada, menjaga keamanan, dan memberikan rasa aman kepada msyarakat agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara normal.

"Saya sudah berbicara dan mendengar langsung keterangan Kepala BNPT yang memastikan BNPT siap melindungi seluruh bangsa dan negara ini dari ancaman terorisme," kata dia.

Novanto juga mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap masuknya kelompok ISIS dan ancaman gangguan keamanaan lainnya ke wilayah Indonesia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya