Jokowi: Pencegahan Terorisme dari Sekolah hingga Penjara

Yang tak kalah penting menurut Presiden, pencegahan terhadap paham radikalisme juga bisa diviralkan melui media sosial.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Mei 2017, 20:56 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 20:56 WIB
Jokowi dan Jusuf Kalla Buka Bersama dengan Menteri Kabinet di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo bersiap mendengarkan ceramah oleh Ketua MUI Maruf Amin di Istana Bogor, Senin (29/5). Usai menjalankan rapat kabinet paripurna Presiden dan Wapres melakukan buka puasa bersma. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan pemerintah tidak akan ragu dalam menindak aksi terorisme. Selain penindakan, Jokowi juga ingin program deradikalisasi juga terus digalakkan.

Untuk itu, Jokowi meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lebih menggalakkan kembali program deradikalisasi. Pemberian pemahaman yang benar kepada masyarakat dapat membantu menghalau paham radikalisme.

"Ini juga terus dikerjakan melalui sekolah-sekolah, tempat ibadah, juga di dalam penjara," kata Jokowi saat membuka Sidang Paripurna Kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5/2017).

Yang tak kalah penting, pencegahan terhadap paham radikalisme juga bisa diviralkan melalui media sosial. Seperti diketahui, media sosial kini menjadi wadah paling efektif dalam menangkal segala hal buruk yang beredar.

"Kemudian, di media sosial karena ini juga akan sangat mengurangi aksi terorisme yang hampir semua negara sekarang ini mengalami," ucap Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya