Alasan Golkar Ingin Libatkan TNI dalam Pemberantasan Terorisme

Partai Golkar berpandangan, terorisme sudah menjadi sebuah gerakan yang memiliki ideologi, konsep, dan digerakkan secara sistematis.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Jun 2017, 10:53 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 10:53 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, partainya menginginkan TNI berperan serta dalam pemberantasan terorisme. Hal ini dikatakan Idrus karena DPR saat ini tengah membahas revisi Undang-Undang Terorisme.

"Kalau bicara revisi Undang-Undang Terorisme, Partai Golkar berpandangan bahwa terorisme sebagai gerakan sudah mengancam eksistensi negara, kedaulatan negara, dan karena itu teroris harus dijadikan sebagai musuh bersama, dan karena itu seluruh elemen bangsa harus secara bersama-sama mengambil langkah untuk itu, termasuk TNI," ujar Idrus di Jakarta, Kamis 8 Juni 2017 malam.

Bagi Partai Golkar, ujar dia, kewenangan TNI harus diperluas dan diperkuat. "Ini penting kenapa? Karena keberadaan terorisme sebagai sebuah gerakan yang didasarkan pada ideologi tertentu, betul-betul telah mengancam eksistensi negara, kedaulatan bangsa, dan juga ideologi negara," papar dia.

"Saya kira ini harus kita hadapi secara bersama-sama dan TNI harus diperkuat dan diperluas kewenangannya," ucap Idrus.

Idrus melanjutkan, Partai Golkar berpandangan jika terorisme sudah menjadi sebuah gerakan yang memiliki ideologi, konsep, dan digerakkan secara sistematis.

"Kemudian serentak dimana-mana bukan hanya di Indonesia, di negara-negara lain ada gerakan-gerakan teroris itu dan gerakannya ini berkesinambungan," terang Idrus.

Sehingga, kata dia, terorisme harus menjadi musuh bersama terutama bagi Islam.

"Karena ada beberapa kasus mereka mempertahankan Islam, padahal sikap dan perilaku gerakannya itu justru tidak mencerminkan agama Islam bahkan bertentangan dengan ajaran Islam," tandas Idrus.
    




Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya