Peneliti LIPI: Indonesia Harus Netral Hadapi Konflik Qatar-Arab

Hamdan juga meminta agar Indonesia tidak memihak kepada salah satu negara baik Qatar ataupun Arab Saudi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Jun 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2017, 13:30 WIB
Qatar
Pemutusan hubungan diplomatik oleh sejumlah negara Arab terhadap Qatar memicu krisis Timur Tengah. (Liputan6.com/Infografis)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliiti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hamdan Basyar mengatakan, Indonesia harus bersikap netral dalam menghadapi konflik antara Qatar dengan negara-negara Arab.

"Karena kalau memihak, posisi Indonesia juga akan kerepota. Di mana ke Arab Saudi, Indonesia memiliki hubungan baik, dan ke Qatar juga baik," kata Hamdan di Kawasan Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2017).

Hamdan juga meminta agar Indonesia tidak memihak kepada salah satu negara baik Qatar ataupun Arab Saudi. Seperti telah dilakukan oleh Turki, yang memihak kepada Qatar.

"Kalau Indonesia bermasalah dengan Arab Saudi, maka tidak bisa mengirim haji, nanti repot juga," pungkas Hamdan.

Tercatat sudah sembilan negara memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar. Awalnya adalah negara pimpinan Raja Salman yaitu Arab Saudi yang terlebih dahulu yang 'memusuhi' Qatar.

Sejumlah negara seperti, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, Yaman, Libya, Maladewa, Mauritius, dan Mauritania yang mengambil langkah serupa. Semua negara ini, memiliki alasan serupa memutus hubungan diplomatik dengan negara kecil itu, yakni untuk melindungi rakyatnya dari terorisme dan ekstremisme.
    

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya