Romahurmuzy: Drama Dualisme PPP Berakhir

PT TUN Jakarta memutuskan kepengurusan PPP Romahurmuzy diakui berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Jun 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 08:45 WIB
Romi buka Rapimnas II PPP versi muktamar Surabaya
PPP Kuby Romahurmuziy

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta memutuskan kepengurusan PPP Romahurmuzy diakui berdasarkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM.

Sehingga menurut Ketua Umum PPP Romahurmuzy, dengan putusan tersebut, maka drama dualisme partainya telah berakhir.

"Dengan dikabulkannya, selesai sudah drama dualisme kepemimpinan PPP yang telah berlangsung selama 2,5 tahun terakhir. Seluruh dualisme kepemimpinan PPP berakhir sudah," ucap pria yang karib disapa Romi itu kepada Liputan6.com, Jumat 16 Juni 2017.

Selain itu, menurut dia, Djan Faridz dan para pengikutnya tidak berhak lagi mengatasnamakan PPP pada semua tingkatan dengan dalih apa pun.

"Pak Djan tidak berhak lagi menggunakan atribut Ketua Umum PPP dalam bentuk apa pun, tidak berhak lagi menggunakan kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro 60, dan tidak lagi bisa menggugat keabsahan kepemimpinan PPP atas nama DPP yang diklaimnya selama ini," tegas Romi.

Romi pun bersyukur dengan keputusan PTTUN tersebut.

"Ini adalah berkah lailatul qadar untuk PPP. Putusan ini adalah puncak dari upaya hukum luar biasa yang tidak ada lagi upaya hukum sesudahnya. Karena itu, saya menyerukan kepada Pak Djan, sudahilah seluruh pertikaian. Umat menunggu kiprah nyata PPP menuju pileg yang tinggal 22 bulan lagi," tutur Romi.

Dia pun menginstruksikan seluruh kader PPP untuk sujud syukur atas kemenangan ini. Sebab, putusan ini adalah jawaban doa para kader PPP yang terus bekerja secara ikhlas di lapangan untuk konsolidasi.

"Tanpa doa mereka, takkan mungkin kemenangan ini tercapai. Kemenangan ini adalah kemenangan warga PPP sejati di seluruh Indonesia," kata Romi.

Romi atas nama PPP, memohon maaf ke seluruh rakyat Indonesia atas segala hiruk pikuk yang timbul akibat konflik PPP selama 2,5 tahun terakhir.

"Kami mohon doa akan terus berbenah, bangkit, dan bergerak untuk menjadi penyambung lidah umat yang paling progresif di antara seluruh partai politik. Mohon doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia untuk memudahkan kami melangkah menuju tiga besar pemenang Pemilu 2019," pungkas Romi.

Saksikan video meraik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya