Pasca Penyerangan, Imam Masjid Falatehan Trauma

Imam Masjid Falatehan lebih berhati-hati dengan melihat jamaah terlebih dahulu sebelum menjadi imam salat.

oleh Winda Ayu Larasati diperbarui 02 Jul 2017, 08:11 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2017, 08:11 WIB

Fokus Indosiar, Jakarta - Peristiwa penyerangan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Jakarta pada Jumat 30 Juni 2017 malam, membuat imam masjid tersebut trauma. Beliau akan melihat jamaah terlebih dulu sebelum menjadi imam salat.

Seperti ditayangkan Fokus Pagi Indosiar, Minggu (2/7/2017), aksi penyerangan yang dilakukan usai salat Isya pada Jumat malam tersebut menyisakan trauma bagi imam masjid. Hal tersebut membuat beliau lebih berhati-hati sebelum memimpin salat jamaah.

Sehari pasca penyerangan dua anggota Brimob, kegiatan ibadah di Masjid Falatehan sudah berlangsung normal. Para jamaah sudah bisa menunaikan salat secara berjamaah, tidak hanya warga, sejumlah anggota Polri juga ikut menunaikan salat di masjid yang berlokasi di kawasan Peruri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut.

Sementara tim penyidik Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus tersebut dengan menyisir area lokasi penyerangan. Mereka juga mencari kamera pengintai dari sejumlah gedung yang berdekatan dengan Masjid Falatehan untuk menemukan rekaman aksi pelaku sebelum melakukan aksi penyerangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya