Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Isra Mi’raj 2025 mengingatkan umat Islam akan peristiwa yang terjadi pada 14 abad lalu, yakni perjalanan Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat lima waktu yang dilakukan dalam satu malam.
Berdasarkan pendapat populer, Isra Mi’raj terjadi pada 27 Rajab. Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian.
Advertisement
Pada momen Isra Mi’raj ini alangkah baiknya dijadikan sebagai momentum mengevaluasi kualitas sholat yang selama ini kita lakukan. Karena sholat adalah ibadah yang selalu dilakukan setiap hari sebanyak 17 rakaat dalam lima waktu.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam sholat adalah khusyuk. Kekhusyukan dalam sholat penting agar muslim dapat meraih pahala maksimal dari ibadah tersebut.
Namun demikian, melaksanakan sholat khusyuk tidak mudah. Acapkali saat sholat selalu ada saja sesuatu yang dipikirkan dalam benak kita.
Jika tidak bisa khusyuk, apakah sholat yang selama ini dilakukan sah? Simak penjelasannya dari ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, sholat tetap dilakukan meski tidak bisa khusyuk. Artinya, jangan meninggalkan sholat karena gara-gara tidak bisa khusyuk. Menurutnya, kalau sholat harus benar-benar khusyuk mungkin hanya sedikit yang melakukannya.
“Khusyuk itu adalah pahala. Kalau kita berusaha khusyuk pun sudah dinilai oleh Allah. Khusyuk itu pemberian dari Allah. Kalau gara-gara tidak khusyuk gak sholat, susah gak ada sholat kelihatannya,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (27/1/2025).
Ia menuturkan, sholat tetap sah meski dilakukannya tidak khusyuk. Hanya saja, sholat tidak khusyuk kurang martabatnya.
“Khusyuk itu bertingkat-tingkat. Maka sesuai kadar kekhusyukanmu itu lah pangkatmu akan melambung,” imbuh Buya Yahya.
“Yang satu sholat bisa satu rakaat khusyuk lumayan. Satu sholat full gak khusyuk ya lumayan daripada gak sholat. Tetap sholat, jangan sampai gara-gara tidak khusyuk lalu Anda tidak sholat,” lanjut Buya Yahya.
Advertisement
Berusaha Sholat Khusyuk
Meski bukan masalah besar apabila sholatnya tidak khusyuk, tapi secara perlahan harus belajar khusyuk ketika sholat. Cara belajar khusyuk sholat adalah meminta kepada Allah SWT dan meninggalkan sebab-sebab yang ketidakhusyukan.
“Kita jauhkan dari HP, televisi, lingkungan yang kurang sejuk. Jadi ada beberapa hal (sebab ketidakhusyukan). Kemudian biasakan kalau ibadah jangan buru-buru,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya kembali berpesan, tetaplah sholat meski belum bisa khusyuk. Sambil perlahan belajar dan mulai berusaha sholat khusyuk.
“Kalau Anda terus melakukan sholat, Allah tahu ini hamba-Ku pengen khusyuk. Anda akan diberi khusyuk mungkin bulan depan. Bahkan ada seorang mina sholihin berkata, ‘Aku menemukan lezatnya sholat itu setelah berjuang 20 tahun.’ Baru berapa tahun kita?” tuturnya mengingatkan.
Wallahu a'lam.