Liputan6.com, Cilacap – Tim Gabungan Polri hari ini masih menutup area ledakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sehari usai ledakan.
Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto mengatakan, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri melakukan olah TKP untuk melengkapi data-data yang ditemukan tim gabungan Polda Jateng, usai ledakan KUA Cilacap, Rabu dini hari kemarin.
"Kita akan evaluasi lagi dari Mabes Polri. TKP masih status quo yang di sini, masih steril," kata dia, Kamis, 6 Juli 2017.
Kapolres menjelaskan, tim Inafis dan Labfor akan menganalisis dan mengevaluasi hasil olah TKP tersebut. Tim Inafis Mabes Polri juga akan kembali melakukan evaluasi lapangan untuk mendapatkan data-data yang mungkin belum diperoleh tim sebelumnya.
"Masih diperlukan penelitian, terkait sisa-sisa yang ada dalam serpihan tersebut," jelas dia.
Dari situ, akan didapat kesimpulan, mulai dari jenis zat bahan peledak dan modus operandinya.
Ledakan Elpiji 3 Kg
Yudho mengungkap, kesimpulan dari olah TKP tim gabungan mengindikasikan unsur kesengajaan dalam ledakan bom tersebut. Bom berasal dari tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Namun, belum diketahui secara pasti keseluruhan zat yang terkandung dalam bahan peledak tersebut.
"Itu nanti bisa kita simpulkan setelah ada analisa dan evaluasi dari tim Inafis Puslabfor Polri," imbuh dia.
Yudho mengatakan, ia telah memerintahkan agar seluruh aparat kepolisian di Cilacap meningkatkan kewaspadaan meski kali ini target sasaran bukan kepolisian.
"Ya, kalau penambahan personel tentu untuk olah TKP (KUA Cilacap) dengan status quo di sini. Kalau di Polsek lain, imbauan siaga itu sudah lama. Rekan-rekan tahu sendiri lah. Karena yang menjadi target itu kebanyakan polisi," tandas Yudho.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: