Polisi: Ledakan di KUA Cilacap Berdaya Ledak Besar

Titik terjauh lain ditemukan di area Terminal Sidareja yang kira-kira berjarak 25 meter dari lokasi ledakan.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 06 Jul 2017, 07:19 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2017, 07:19 WIB
KUA Sidareja Cilacap disterilkan untuk olah TKP Tim Jibom dan Labfor Polri. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
KUA Sidareja Cilacap disterilkan untuk olah TKP Tim Jibom dan Labfor Polri. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengalami kerusakan serius akibat ledakan pada Rabu, 5 Juli 2017.

Tercatat, plafon dan atap jebol. Lantas, pintu gerbang yang terbuat dari besi terlempar dan bengkok tak karuan. Sementara, seluruh kaca bagian depan dan dinding samping pecah berantakan.

Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto memastikan daya ledak bom KUA Sidareja ini cukup besar. Hal itu bisa dilihat dari daya dan jarak lontar pecahan tabung gas. Dia menyebut titik terjauh adalah 35 kilometer.

"Cukup besar daya ledaknya. Terjauh lontaran yang ditemukan sekitar 35 meter di halaman masjid," kata dia, Rabu usai olah TKP oleh Labfor Polri.

Pecahan tabung gas itu ditemukan di halaman sebelah utara Masjid Agung Baitussalam Kauman atau arah barat laut pusat ledakan.

Titik terjauh lain ditemukan di area Terminal Sidareja yang kira-kira berjarak 25 meter dari lokasi ledakan. Bahkan, pecahan tabung gas tersebut membuat jebol plafon terminal.

Dalam olah TKP hari ini, pihaknya juga memastikan dalam ledakan itu tak ada lontaran benda berbahaya lain selain pecahan tabung gas elpiji, seperti paku, potongan besi, atau gotri. Itu sebabnya, dia meyakini tabung elpiji diledakkan dalam keadaan kosong, tanpa campuran barang berbahaya yang bisa turut terlempar saat ledakan terjadi.

Namun, dia belum dapat memastikan bahan peledak apa yang digunakan di dalam tabung gas elpiji itu. ""Kita belum bisa menyimpulkan. Masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.

Hanya saja, di lokasi, dia akui memang ditemukan bubuk yang digunakan sebagai bahan peledak. "Zatnya belum diketahui. Masih menunggu hasil Labfor," jelas dia.

Untuk itu, pada Kamis dinihari, dijadwalkan Tim Inafis Mabes Polri tiba di TKP. Olah TKP Inafis ini akan melengkapi penyelidikan yang telah dilakukan Jibom dan Labfor Polri pada Rabu siang hingga malam ini.

Sementara, warga setempat, Eko Nugroho mengatakan ledakan di KUA itu bagi dia adalah suara ledakan terkeras yang dia dengar seumur hidupnya. Saat itu, dia yang tinggal kurang lebih 50 meter dari lokasi mendengar gelegar keras. Sementara, dinding rumahnya sempat bergetar.

"Jadi semuanya bergetar, kaca juga bergetar," tutur Eko.

Dia sendiri lantas mencari tahu asal suara ledakan. Saat itu, dia mendapati asap putih membumbung tinggi sekitar 20 meter. Sementara, serpihan benda-benda, seperti genteng, kayu, pecahan plafon dan sebagainya berserakan di jalan raya dan depan gedung KUA Sidareja.

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya