Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus melakukan penyelesaian jalan tol Trans Sumatera, salah satunya jalan tol Medan – Kualanamu – Tening Tinggi (MKTT) sepanjang 61,72 Km.
“Kita akan mulai mempercepat pengerjaan ruas tol darurat, kita genjot lagi untuk mendukung mudik Lebaran 2018 sehingga pelayanannya bisa lebih baik lagi," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Saat mudik lebaran, Sebagian jalan tol ini telah difungsikan yakni Seksi 2-6 mulai dari Bandara Kualanamu hingga Sei Rampah sepanjang 41,6 Km.
Advertisement
Perlu diketahui, pembangunan Tol MKTT mendapatkan dukungan pembiayaan Pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya.
Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada Seksi 1 Simpang Tanjung Morawa - Simpang Perbarakan (7,5 Km) dan Seksi 2 Simpang Perbarakan - Kualanamu (7,05 Km) dengan dana APBN Rp 1,4 triliun.
Selain itu, progres konstruksi yang menjadi porsi Pemerintah tersebut kini sudah 77,03 persen, sementara untuk pengadaan lahannya sudah mencapai 99,06 persen.
Sementara itu PT. Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengerjakan konstruksi pada Seksi 1A Tanjung Morawa (3,5 Km), Seksi 3 Sp.
Perbarakan-Sp. Lubuk Pakam (4,85 Km), Seksi 4A dan Seksi 4B Sp. Lubuk Pakam-Sp. Perbaungan (12,83 Km), Seksi 5 Sp. Perbaungan-Teluk Mengkudu (9,58 Km), Seksi 6 Teluk Mengkudu-Sei Rampah (7,79 Km) dan Seksi 7 Sei. Rampah- Tebing Tinggi (8,87 Km).
Progresnya untuk Seksi 3- 6 semuanya sudah diatas 86 persen, sedangkan Seksi 1A 12 persen, dan Seksi 7 masih dalam proses pengadaan lahan.
Ruas tol ini yakni Seksi 1-6 sepanjang 49,6 bisa selesai pada Desember 2017. Sisanya sepanjang 12,12 Km yakni pada Seksi 1A dan Seksi 7 dapat selesai tahun 2018.
Efisien
Dengan adanya jalan tol tersebut mempunyai manfaat yang luas bagi masyarakat. Mulai dari mempercepat waktu tempuh kendaraan dari Kota Medan ke Bandara Kualanamu dan sebaliknya menjadi sekitar 30 menit dari sekarang sekitar 1 jam.
Nah, bagi masyarakat dari Kota Medan yang menuju Tebing Tinggi juga akan lebih cepat waktu tempuhnya yakni menjadi 1 jam dibandingkan saat ini sekitar 2,5-3 jam.
Selain itu, Jalan tol tersebut bisa mempercepat akses ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba yang akan dikembangkan menjadi satu dari 10 Bali baru, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Akses menuju Danau Toba akan semakin lancar karena Tol MKTT nantinya tersambung dengan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,25 Km yang pembangunannya ditugaskan kepada PT. Hutama Karya.
Untuk PT Hutama Karya bersama PT Jasa Marga dan anak perusahaan PT. Waskita Karya, yaitu PT. Waskita Toll Road membentuk BUJT yakni PT. Hutama Marga Waksita dan ditargetkan beroperasi pada 2020 dengan masa konsesi selama 40 tahun.
Sama dengan Tol MKTT, Pemerintah akan memberikan dukungan sebagian kontruksi tol ini sepanjang 50 Km. Pengadaan tanahnya diharapkan dapat lebih cepat menggunakan skema dana talangan dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dimana MoU nya telah ditandatangani pada Juni 2017 lalu.
(*)