Mendikbud Resmikan Sekolah Senilai Rp 24 Miliar di Bogor

Presiden telah menetapkan empat sektor yang sedang difokuskan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Salah satunya pendidikan dan agribisnis.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 12 Jul 2017, 15:35 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 15:35 WIB
20160727-Mendikbud Muhadjir Effendy-Jakarta
Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meresmikan sekolah berbasis pertanian di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Leuwiliang yang baru dibangun oleh PT Astra Internasional Tbk tersebut, memiliki kesempatan besar untuk memajukan Bogor.

"Kami saat ini sedang memfokuskan pembangunan di empat sektor. Di antaranya pariwisata, pertanian atau ketahanan pangan, kelautan, dan industri kreatif," kata Menteri Muhajir Effendy ditemui usai meresmikan SMKN 1 Leuwiliang, Bogor.

Menurut dia, Presiden telah menetapkan empat sektor yang sedang difokuskan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Salah satunya pendidikan dan agribisnis.

Oleh sebab itu, dengan adanya sekolah yang baru selesai dibangun melalui Yayasan Pendidikan Astra ini, tentu sangat membantu pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan di sektor agribisnis.

Terlebih saat ini anggaran pendidikan sangat terbatas, sehingga diperlukan peran dari dunia usaha maupun industri.

Muhadjir juga berharap bantuan yang digelontorkan PT Astra tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus berlanjut membangun gedung sekolah di wilayah pelosok Kabupaten Bogor.

"Di wilayah pelosok Kabupaten Bogor masih banyak yang membutuhkan gedung sekolah, jadi saya harap bantuan ini terus berlanjut," ujar Muhadjir.

Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra, Arietta Adrianti menyebutkan, pihaknya telah membina 61 sekolah negeri, 842 guru, dan 13.094 siswa, yang terdiri 48 SD, 9 SMP, dan 4 SMK. Program tersebut dilakukan di wilayah Bogor, Gunungkidul, Bantul, Lampung Selatan, Pacitan, Kupang, dan Serang.

Untuk tahun ini, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan gedung SMK lengkap dengan segala fasilitasnya di atas lahan seluas 10 ribu m2 ini. Total biaya pembangunan gedung dan prasarananya mencapai Rp 24 miliar.

"Seluruh pembangunan ini sebagai penunjang keberhasilan guru dan siswa," ujar Arietta.

Ke depan, lanjut Arietta, pelajar SMK 1 Leuwiliang jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian akan diberi program Teaching Factory yang merupakan program pengembangan kemampuan kewirausahan siswa dan mempersiapkan diri untuk memiliki usaha kecil menengah.

"Jadi tidak kami lepas begitu saja, pembinaan terus berlanjut. Untuk bantuan gedung sekolah di tempat lain pun akan dilanjutkan, tapi ada proses dan tahapannya," tutup Arietta.

Saksikan video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya