Djarot: Gedung Tertinggi Se-Asia Tenggara Akan Dibangun di SCBD

Pembahasan langkah sinkronisasi proyek tersebut pun sudah dilakukan kemarin antara pihak SCBD dan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota Jakarta.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 14 Jul 2017, 13:32 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2017, 13:32 WIB
Djarot-Saiful-Hidayat-Resmi-Jabat-Gubernur-DKI-Jakarta
Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti pelantikan Gubernur definitif DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/6). Pelantikan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 76P Tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan mengelola kawasan Sudirman Central Bussiness Distric (SCBD), Jakarta Selatan, untuk diintegrasikan dengan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).

Di kawasan tersebut pun nantinya akan dibangun pula gedung pencakar langit, Signature Tower Jakarta atau Menara Signature Jakarta, yang direncanakan menjadi gedung tertinggi di Asia Tenggara.

Pembahasan langkah sinkronisasi proyek tersebut pun sudah dilakukan kemarin antara pihak SCBD (dalam hal ini PT Grahamas Adisentosa/anak perusahaan Danayasa Arthatama) dan Pemprov DKI Jakarta di Balai Kota Jakarta.

"Kemarin datang (pihak SCBD) untuk sinkronisasi merancang, membahas masalah UDGL (Urban Design Guide Line atau Panduan Rancang Kota)," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (14/7/2017).

"Harus kita sinkronisasikan dan terintegrasi dengan keberadaan MRT sehingga MRT juga mempunyai kawasan TOD (Transit Oriented Development) di kawasan SCBD bukan hanya Signature Tower," lanjut Djarot.

Tidak hanya membahas soal sinkronisasi dengan MRT, terkait masalah persediaan air pun dibahas dalam pertemuan kemarin.

"Kemarin juga kita bahas tentang daya dukung lingkungan termasuk persediaan air. Makanya kemarin PALYJA (PT. PAM Lyonnaise Jaya) dan PDAM kita undang," kata Djarot.

"Mampu tidak (menyediakan sumber air) karena gedung yang tinggi kan juga membutuhkan air yang sangat besar. Itu dikaji, artinya PALYJA mampu menyediakan itu dan sekarang masih surplus di kawasan SCBD," beber dia.

Tak ketinggalan pula kajian tentang dampak lalu lintas juga didiskusikan masing-masing pihak.

"Kemudian kajian tentang dampak lalu lintasnya dengan prediksi lima tahun sampai tujuh tahun ke depan. Apakah itu membebani, dikaji di situ sehingga kajiannya betul-betul lengkap," pungkas Djarot.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, konsep untuk SCBD ini dibuat agar kawasan SCBD menjadi kawasan yang lebih tertib.

"Nanti di dalamnya ada shuttle bus yang mengangkut khusus penumpang di kawasan itu ke stasiun yang ada baik itu MRT ataupun LRT. Itu juga bisa ke Transjakarta supaya betul-betul tersalurkan," ucap dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juli 2017.

Tidak hanya itu, nantinya, ujar Saefullah, kawasan tersebut akan dibangun bangunan paling tinggi di Asia Tenggara yang bernama Signature Tower. "Rencananya itu akan ada gedung tertinggi di Asia Tenggara. Dengan 111 lantai," ujar dia.

 

Saksikan video di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya