Selain Teror, Tersangka Order Fiktif Gojek Juga Mengaku Dihamili

Polisi saat telah menetapkan Sugiarti sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik melaluiorder fiktif ojek online.

oleh SCTV diperbarui 02 Agu 2017, 02:48 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2017, 02:48 WIB
Logo Go-Jek di Kantor Go-Jek di Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Logo Go-Jek di Kantor Go-Jek di Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Korban pencemaran nama baik melalui order fiktif Gojek, Julianto, menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Jakarta Timur. Dalam kasus ini polisi pun menetapkan Sugiharti, perempuan yang pernah memiliki kedekatan hubungan pribadi dengan korban sebagai tersangka.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (2/7/2017), usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Polres Jakarta Timur pada Selasa siang (1/8/2017), Julianto mengaku menyerahkan kasus ini kepada polisi.

Julianto membenarkan jika pesanan yang dilakukan melalui ojek online, bukanlah miliknya, tetapi dilakukan oleh Sugiharti melalui akun aplikasi milik Sugiharti. Hal tersebut dilakukan pelaku hingga tagihan order fiktif Gojek tersebut mencapai Rp 3 juta.

Sugiharti meneror Julianto dengan berbagai order fiktif Gojek hingga tuduhan telah dihamili. Semua itu dilakukan karena cintanya ditolak Julianto. Polisi saat ini telah menetapkan Sugiharti sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik.

Saksikan video korban order fiktif Gojek menyerahkan kasusnya ke polisi, selengkapnya dalam tautan ini.

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya