Kasus E-KTP, KPK Periksa Keponakan Setya Novanto

Pada saat sebelum pengumuman lelang proyek e-KTP, Irvanto merupakan pemimpin perusahaan PT Murkabi Sejahtera.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 08 Agu 2017, 11:41 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 11:41 WIB
20161213-Setya-Novanto-HA1
Ketua DPR Setya Novanto, usai menjalani pemeriksaan, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/12). Novanto dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Irvanto akan dimintai keterangan terkait kasus proyek pengadaan e-KTP dengan tersangka Ketua DPR Setya Novanto.

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka SN (Setya Novanto)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2017).

Irvanto merupakan keponakan Novanto. Saat sebelum pengumuman lelang proyek e-KTP, Irvanto merupakan pemimpin perusahaan PT Murkabi Sejahtera. Perusahaan tersebut salah satu peserta lelang proyek yang merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun.

Irvan juga sudah bolak-balik ke KPK untuk diperiksa baik sebagai saksi untuk Irman, Sugiharto, Andi Agustinus alias Andi Narogong, maupun Setya Novanto.

Selain Irvanto, penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan anggota DPR Rindoko Dahono Wingit, PNS Setditjen Dukcapil Kemendagri Djoko Kartiko Krisno, pensiunan PNS Ditjen Dukcapil Kemendagri Ruddy Indrato Raden, dan pihak swasta Dede Tatang.

"Mereka juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka SN," kata Febri.

Dalam perkara ini, dua mantan pejabat Ditjen Dukcapil Kemendagri Irman dan Sugiharto sudah divonis masing-masing tujuh dan lima tahun penjara. Keduanya terbukti bersalah melakukan korupsi e-KTP secara bersama-sama.

Tersangka ketiga, yakni Andi Narogong yang diduga sebagai salah satu pemeran utama bancakan proyek senilai Rp 5,9 triliun. Berkas penyidikan Andi sudah lengkap dan akan segera disidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta.

Ketua DPR Setya Novanto juga ditetapkan sebagai tersangka. Nama Novanto disebut melakukan korupsi e-KTP secara bersama-sama dalam dakwaan dan tuntutan. Namun dalam vonis namanya menghilang.

Politikus Partai Golkar Markus Nari pun ditetapkan sebagai tersangka kelima. Selain tersangka korupsi e-KTP, Markus juga menjadi tersangka penghalang proses penyidikan dan persidangan.

Markus diduga menyuruh Miryam S Haryani untuk mencabut berita acara pemeriksaan (BAP) dalam sidang. Alhasil, politikus Hanura tersebut ditetapkan sebagai tersangka pemberi keterangan palsu.


Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya