Perpustakaan Freedom Institute Buka Kembali Pekan Depan

Perpustakaan Freedom Institute yang bertempat di Wisma Bakrie I, Rasuna Said, Jakarta Selatan akan beroperasi pada Senin hingga Jumat.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 12 Agu 2017, 08:04 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2017, 08:04 WIB
rizal-mallarangeng-2-130220c.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Malaranggeng mengatakan, perpustakaan yayasan itu akan dibuka kembali, Selasa, 15 Agustus 2017. Pembukaan dilakukan karena proses pemindahan ribuan koleksi buku milik Freedom Institute telah rampung.

Nantinya, perpustakaan akan dibuka setiap hari kerja mulai dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Sementara di hari Sabtu dan Minggu, perpustakaan baru yang bertempat di Wisma Bakrie I, Rasuna Said, Jakarta Selatan, itu tidak akan beroperasi.

"Pembukaan tidak ada acara seremonial karena cukup di hati masing-masing saja," kata Rizal kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Untuk sementara, jumlah buku yang ada di Perpustakaan Freedom Institute berjumlah 15 ribu buku. Namun, menurut Rizal, jumlah buku akan terus ditambah. Apalagi, ruang perpustakaan baru ini lebih luas dari ruang sebelumnya di Jalan Proklamasi, Jakarta.

"Kalau yang dulu 450 meter persegi, sementara yang sekarang menjadi 700 meter persegi," kata dia.

Rizal menambahkan, Freedom Institute tidak akan menarik bayaran dari setiap pengunjung yang ingin membaca buku di perpustakaan itu. Namun, semua koleksi buku tidak bisa dipinjam untuk dibawa pulang.

"Harus dibaca di tempat karena bisa repot kalau buku sampai dibawa pulang. Untuk membership masih bisa pakai member yang lama karena datanya memang kita simpan," ujarnya.

Untuk koleksi buku saat ini, masih didominasi buku-buku filsafat dan politik. Tapi nantinya, Freedom Institute akan menambah buku-buku dari bidang teknologi.

"Perpustakaan ini akan jadi ruang baca gratis bagi warga Jakarta. Termasuk bagi mahasiswa yang ingin mencari bahan penulisan skripsi," sebut Rizal.

Dia pun berharap, terobosan perpustakaan gratis yang digagas Freedom Institute bisa diikuti pihak lain. Hal itu diperlukan untuk memberi akses buku gratis bagi masyarakat.



Saksikan video Menarik di bawah ini:



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya