Polisi Akan Gali soal Ini ke Novel Baswedan

KPK berharap ada titik terang setelah Novel Baswedan diperiksa, meskipun tidak ada jaminan penyerangnya tertangkap.

oleh Nafiysul QodarPanji Prayitno diperbarui 14 Agu 2017, 08:36 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 08:36 WIB
Kapolri Datangi KPK Bahas Teror Novel Baswedan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian didampingi KPK, Agus Rahardjo saat konfrensi pers terkait kasus teror terhadap Novel Baswedan, Jakarta, Senin (19/6). Kapolri datang bersama jajaran Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polri didampingi pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana ke Singapura hari ini. Mereka akan memeriksa penyidik senior KPK Novel Baswedan, terkait kasus penyerangan menggunakan air keras.

Pemeriksaan terhadap Novel, Senin (14/8/2017), rencananya akan dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, banyak hal yang akan ditanyakan ke Novel Baswedan seputar kasus penyerangan yang menimpanya. Penyidik juga akan menanyakan dugaan keterlibatan oknum jenderal Polri di kasus tersebut.

"Semuanya akan ditanyakan. Mulai dari kronologinya, kasus mulanya bagaimana. Iya (termasuk soal dugaan keterlibatan jenderal)," ujar Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu 13 Agustus 2017.

Bukan hanya itu, polisi juga akan menggali keterangan soal pihak-pihak yang dicurigai dalam aksi penyerangan ini. Namun, Argo tidak bisa membeberkan teknis pemeriksaannya tersebut.

"Ya nanti kan penyidik yang akan menanyakan," ucap Argo.

Sementara, dari pihak KPK yang mendampingi penyidik Polri ke Singapura, antara lain Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.

"Dari Polri, ada lima sampai tujuh orang. Mudah-mudahan dari sana dapat sesuatu agar ujung dari kasus ini jelas," ujar Saut Situmorang di Cirebon, Minggu, 13 Agustus 2017.

KPK juga berharap, ada titik terang setelah Novel diperiksa, meskipun tidak ada jaminan penyerangnya tertangkap.

"Agar pelaku penyerang bisa diproses segera, dan kemudian aktor intelektual bisa ditemukan. Apalagi beberapa waktu sebelumnya presiden telah menunjukkan perhatian yang kuat untuk pengungkapan kasus ini," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Minggu, 13 Agustus 2017.

Novel Baswedan disiram air keras oleh tidak dikenal di dekat rumahnya pada 11 April 2017 usai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Akibatnya, mata Novel Baswedan mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.

 

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya