Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian telah memeriksa penyidik senior KPK Novel Baswedan terkait kasus penyerangan terhadap dirinya. Pemeriksaan perdana ini dilakukan di Singapura, tempat Novel menjalani perawatan medis.
Namun, keterangan yang disampaikan Novel dianggap belum bisa membantu proses penyidikan yang dilakukan polisi. Keterangan Novel dianggap belum cukup untuk membuat terang kasus penyerangan tersebut.
Baca Juga
"Untuk sementara (keterangannya) belum (membantu). Kita belum dapatkan berkaitan dengan apa yang dia sampaikan di media," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Selasa (15/8/2017).
Advertisement
Argo menuturkan, pemeriksaan yang dilakukan di KBRI Singapura itu dimulai sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Dalam pemeriksaan itu, Novel sempat menjelaskan kegiatan-kegiatan sebelum terjadinya penyerangan.
"Misalnya, ada perasaan tidak enak, seperti itu. Setelah itu kegiatan penyiraman (air keras) tanggal 11 April ya, jadi yang bersangkutan menceritakan. Kemudian dia juga bilang tidak tahu pelaku nya, siapa yang menyiram," tutur dia.
Penyidik Polri kemudian menggali keterangan berkaitan dengan apa yang pernah disampaikan Novel ke sejumlah media massa. Namun polisi tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
"Intinya bahwa yang bersangkutan tidak akan menyampaikan bukti-buktinya sebelum tersangkanya tertangkap," ucap Argo.
Novel juga tidak menyebutkan nama oknum jenderal Polri yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan dirinya. "Dia belum sampaikan. Tetap yang bersangkutan akan menyampaikan (identitas oknum jenderal) kalau tersangkanya sudah tertangkap," tandas Argo.
Saksikan video menarik di bawah ini: