Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (8/4/2025). Bursa saham Asia Pasifik melesat dari koreksi sebelumnya akibat kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan ancaman pengenaan tarif yang lebih tinggi terhadap China.
Mengutip CNBC, Selasa pekan ini, indeks Hang Seng di Hong Kong naik lebih dari 1,51 persen. Indeks Hang Seng ditutup ke posisi 20.127,68. Indeks Hang Seng teknologi melonjak 4,49 persen.
Pada perdagangan awal pekan ini, indeks Hang Seng memimpin koreksi. Indeks anjlok lebih dari 13 persen pada Senin, 7 April 2025, dan catat penurunan satu hari tertajam sejak 1997, demikian berdasarkan data FactSet.
Advertisement
Di sisi lain, indeks CSI 300 di China menguat 1,71 persen hingga ditutup ke posisi 3.650,76.
Selain itu, indeks ASX 200 naik 2,27 persen dan ditutup ke level 7.510. Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 6,03 persen dan ditutup ke posisi 33.012,58. Indeks Topix bertambah 6,26 persen dan ditutup di posisi 2.432,02. Indeks Kospi di Korea Selatan menanjak 0,26 persen dan ditutup ke posisi 2.334,23. Indeks Kosdaq bertambah 1,1 persen dan ditutup ke posisi 658,45.
Selain itu, indeks acuan Vietnam melemah 6,48 persen setelah kembali dari hari libur. Indeks SET Thailand turun ke level terendah sejak Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 7,9 persen ke posisi 5.996,14.
Adapun Presiden AS Donald Trump pada Senin, 7 April 2025 mengancam tarif tambahan 50 persen kepada China jika tidak mencabut bea masuk atas impor AS.
Seiring indeks Hang Seng kembali menguat usai alami kinerja terburuk sejak 1997, berikut sekilasi mengenai indeks Hang Seng dikutip dari berbagai sumber:
Â
Â
Â
Mengenal Indeks Hang Seng
Â
Mengutip laman hsi.com, Hang Seng Indexes Company Limited, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Hang Seng Bank didirikan pada 1984. Anak usaha ini merupakan penyusun indeks terkemuka di Hong Kong yang mencakup pasar Hong Kong dan China.
Indeks Hang Seng dikelola oleh the Hang Seng Family of Indexes. Dimulai pada 1969 dengan pembentukan indeks Hang Seng yang sekarang dikenal luas sebagai barometer pasar saham Hong Kong.
Indeks dikelompokkan menjadi tujuh kategori, yakni indeks pasar, indeks faktor, indeks strategi, indeks sektor, indeks keberlanjutan, indeks global dan indeks pendapatan tetap tetapi kemudian diklasifikan sebagai indeks yang terdaftar di Hong Kong, dan menurut tempat konstituennya terdaftar.
HSI juga memiliki beberapa sub-indeks yang mengklasifikasikan konstituen berdasarkan sektor bisnis, seperti perdagangan dan industri, keuangan, utilitas, dan properti. Ini memberikan pandangan yang lebih rinci tentang kinerja sektor-sektor spesifik di dalam ekonomi Hong Kong.
Advertisement
Indeks Hang Seng Pimpin Koreksi di Bursa Asia pada 7 April 2025
Bursa saham Asia Pasifik memperpanjang aksi jual saham pada Senin, 7 April 2025. Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi seiring kekhawatiran atas perang dagang global yang dipicu tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Mengutip CNBC, bursa saham Hong Kong memimpin koreksi di Asia Pasifik. Indeks Hang Seng turun 13,22 persen menjadi 19.828,30. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi merosot 17,16 persen menjadi 4.401,51. Indeks CSI 300 terpangkas 7,05 persen menjadi 3.589,44. Koreksi itu membuat penurunan terbesar dalam satu hari sejak Oktober lalu.
UOB Kay Hian Chief Investment Officer for Wealth Management, Qi Wang menuturkan, bursa China telah terpukul oleh tindakan balasan Beijing atas tarif Trump. Dalam jangka pendek, ia prediksi pasar berdasarkan reaksi ini. Ke depan, Wang terus mencermati respons resmi dari Uni Eropa yang mengatakan tengah mempersiapkan tindakan balasan. Ia mengamati reaksi AS terhadap respons terbaru China.
Wang juga perhatikan sentimen politik di AS, terutama karena konsumen AS jelas tidak senang dengan hal ini.
Di sisi lain, indeks Nikkei 225 turun 7,83 persen ke level terendah dalam 18 bulan di 31.136,58. Indeks Topix merosot 7,79 persen menjadi 2.288,666.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 5,57 persen menjadi 2.328,20. Indeks Kosdaq terpangkas 5,25 persen menjadi 651,30. Indeks ASX 200 di Australia turun 4,23 persen hingga ditutup ke level 7.343,30. Indeks acuan itu merosot ke wilayah koreksi dengan penurunan 11 persen sejak level tertinggi terakhirnya pada Februari pada sesi sebelumnya. Indeks acuan di India yakni Nifty 50 merosot 4,08 persen.
