Perlakuan Kasar dan Kematian Pegawai BNN

BNN memastikan pegawai bagian Balai Diklat, Lido, Bogor, Indria Kameswari, dibunuh suaminya AM (39).

oleh Mevi LinawatiRochmanuddinAchmad SudarnoAndrie Harianto diperbarui 05 Sep 2017, 00:04 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 00:04 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Pegawai BNN Indria Kameswari tewas dibunuh

Liputan6.com, Jakarta - Pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Indria Kameswari ditemukan tidak bernyawa di rumahnya di Bogor, Jawa Barat. Pelaku pembunuhan tersebut diduga sang suami, AM (39), yang telah dibekuk di Batam, Kepulauan Riau.

AM diduga kerap mendapat perlakuan kasar dari korban. Hal itu diungkapkan kakak AM, Siti Nuraeni.

Siti menuturkan, adiknya itu kerap mendapatkan perlakuan kasar berupa kontak fisik maupun secara lisan dari sang istri. Perlakuan kasar dari Indria tersebut sudah dialami selama menjalin rumah tangga sejak lima tahun lalu.

"Sejak itu adik saya sering dipukuli. Bahkan, adik saya pernah memar-memar di bagian kepalanya," kata Siti Nuraeni saat ditemui di Polres Bogor, Jawa Barat, Senin, 4 September 2017.

Akar permasalahannya, kata Siti, hanya karena keinginan pegawai BNN itu untuk dibelikan mobil dan rumah mewah tidak pernah ditanggapi.

"Adik saya benar-benar diporotin. (Korban) minta mobil sama rumah mewah sambil ngamuk-ngamuk," ungkap Siti.

Dia mengatakan, korban bahkan pernah mengancamnya dengan senjata api. Dia mengaku punya bukti.

"Dia mukulin sampai ngancem mau bunuh adik saya pakai pistol. Saya punya rekamannya," kata Siti.

Keluarga AM meminta maaf kepada BNN atas tragedi yang mengakibatkan tewasnya Indria Kameswari. Pihak keluarga juga mengungkapkan, sebelum pembunuhan terjadi, pasangan ini kerap terlibat pertengkaran sengit.

Karena itu, ia meminta polisi berlaku adil dalam mengusut kasus ini. Menurut Siti, persoalan ini murni urusan rumah tangga korban dan terduga pelaku.

"Tolong seadil-adilnya, karena ini masalah rumah tangga, bukan masalah korps," kata dia.

 

Suami Ditangkap di Batam

Rumah kediaman pegawai BNN yang tewas dibunuh diberi garis polisi (Achmad Sudarno/Liputan6.com)
Rumah kediaman pegawai BNN yang tewas dibunuh diberi garis polisi (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

BNN memastikan, pegawai bagian Balai Diklat, Lido, Bogor, Indria Kameswari, dibunuh suaminya berinisial AM (39).

"Tersangka adalah suami almarhumah yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Indria Kameswari," ujar Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sulistiandriatmoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/9/2017).

Pelaku, ucap dia, telah ditangkap di Batam oleh tim gabungan Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN, dan Polda Kepri.

"Tadi malam, Minggu (3 September) sekitar pukul 23.00 WIB di wilayah hukum Polda Kepri, telah ditangkap," kata Sulistiandriatmoko. Terduga pelaku pembunuhan sang istri itu juga diterbangkan ke Jakarta.

Sebelum ditangkap, AM (39) sempat menghilang. Menurut keterangan saksi, 30 menit sebelum Indria Kameswari ditemukan tewas, AM terlihat tergesa-gesa keluar meninggalkan perumahan menggunakan mobil.

"Pas lewat pintu gerbang perumahan, dia bawa mobil ngebut seperti terburu-buru," kata Maulana, kepala keamanan Perumahan River Valley, Minggu, 3 September 2017.

Maulana juga mengaku sempat melihat AM pulang ke rumahnya pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 07.00 WIB, AM meninggalkan perumahan tersebut tergesa-gesa.

 

Kematian Pegawai BNN

Yusron Fahmi/Liputan6.com
Pegawai BNN Indria Kameswari tewas dibunuh (Instagram)

Pegawai BNN Bogor Indria Kameswari (38) ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan River Valley, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 September 2017

Saat ditemukan bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, Jumat, 1 September 2017 pukul 07.30 WIB. Jasad korban dalam keadaan sudah meninggal dengan luka di bagian punggung.

"Kejadian tersebut diketahui oleh saksi tetangga korban yang tinggal bersebelahan. Tetangga tersebut tahu dari anak korban yang lari dari rumahnya," kata Kasubag Humas Polres Bogor Kabupaten, AKP Ita Puspita Lena, di Bogor, Sabtu, 2 September 2017.

Korban diketahui tinggal di perum tersebut bersama suaminya, Abdul Malik Azis (39), yang bekerja sebagai karyawan swasta. "Korban sudah satu tahun tinggal mengontrak di perumahan River Valley," kata Ita.

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky mengatakan, dari hasil olah TKP ada beberapa petunjuk yang ditemukan di lokasi bahwa korban tewas diduga kuat karena dibunuh. Selain adanya luka di bagian tubuh korban, juga terdapat ceceran darah di lantai rumahnya.

Tak hanya itu, ucap Dicky, adanya keterangan saksi yang menyebutkan mendengar suara letupan mirip senjata api sebelum korban ditemukan tewas di rumahnya.

"Dari keterangan saksi memang sempat mendengar suara tembakan. Itu kami cocokkan lukanya dengan keterangan saksi," jelas Dicky.

Tri Hardyanto, tetangga korban, mengatakan sudah 14 bulan Indria bersama suami dan satu orang mengontrak rumah tersebut. Dia juga memiliki satu orang pembantu rumah tangga untuk mengasuh anaknya yang masih berumur 3 tahun.

Selama mereka tinggal, warga tidak melihat ada yang gelagat yang mencurigakan dari keluarga korban.

"Saya belum pernah dengar mereka ribut besar, kalau ribut biasa sih pernah. Wajar, namanya juga rumah tangga," kata Tri.

Tri menambahkan, kedua pasangan suami istri ini bekerja. Indria bekerja di BNN Lido, sedangkan suaminya mengaku sebagai kontraktor.

Tewasnya Indria Kameswari mengundang sejumlah simpati. Ucapan duka bermunculan di akun Instagram Indria, indriakameswari50.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun... saya tidak mengenal anda mbak, tp doa saya semoga almarhumah indria kameswari dilapanglan jalannya, diampuni dosanya dan diterima semua amal ibadahnya.. Aamiin Ya Robbal Alamiin... al fatikah...." tulis pemilik akun panggil_aku_yuni, di sebuah foto yang diunggah Indria, Minggu 3 September 2017.

Sejumlah warganet mendoakan agar Indria khusnul khatimah dan amal perbuatan diterima disisi-Nya.

"Innalillahi ya allah... smoga dtrima amal ibadah ny," tulis pemilik akun riz_kie4.

Sehari sebelum meninggal dunia, Indria sempat memperbarui foto profilnya di Facebook. Dalam poto itu, ia tampak anggun mengenakan jilbab kuning. Ia sedang tersenyum. Foto tersebut pun dikomentari rekannya.

"Cewek mana sih ??? Koq cakep banget...." tulis teman, Leo, dalam akun Facebook Indria.

Pertanyaan itu pun dijawab Indria dengan penuh canda. Namun, ungkapan tersebut tak disangka menjadi komentar terakhir sebelum Indria ditemukan tewas di rumahnya.

"Dari nuuun jauuuhhh diujunggg," tulis wanita berusia 38 tahun ini yang ditambah dengan ikon tawa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya