Menlu: Bantuan untuk Rohingya Tak Bisa Dipastikan Kapan Tiba

Retno berharap paling lambat Jumat mendatang bantuan untuk Rohingya tiba di lokasi pengungsian.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Sep 2017, 12:41 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 12:41 WIB
Menlu RI Retno Marsudi (Dokumentasi Kemlu)
Menlu RI Retno Marsudi (Dokumentasi Kemlu)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberangkatkan empat pesawat Hercules yang berisi bantuan kemanusiaan untuk Rohingya. Jokowi ingin bantuan ini segera tiba di lokasi pengungsian di Bangladesh.

Hanya saja, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak bisa memberi kepastian kapan bantuan itu tiba di lokasi pengungsian. Mengingat, dinamika di lapangan terus berubah.

"Sekali lagi, ini situasi tidak normal. Jadi kalau teman-teman perkirakan tepatnya kapan itu semua tergantung situasi lapangan. Kita berusaha agar bantuan sampai tujuan secepat mungkin," ucap dia di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Retno mengatakan, tim sudah berada di Bangladesh untuk mengurus berbagai izin terkait kedatangan bantuan dari Indonesia. Dengan segala kondisi darurat ini, Retno berharap bantuan tiba paling lambat Jumat pagi.

"Ini jalan sambil diurus semua termasuk clearance (izin) sudah kami urus semuanya. Jadi mudah-mudahan Kamis paling lambat Jumat pagi bantuan ini akan tiba di Bangladesh," kata Retno.

Saat ini jumlah pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh sudah mencapai 500 ribu lebih. Itu termasuk pengungsi yang sudah ada sebelum konfik baru ini.

Bantuan gelombang pertama yang dibawa pesawat Hercules C-130 TNI AU memuat total 34 ton. Bantuan berupa beras, gula, family kit, flexible tank, makanan cepat saji, tenda pengungsi, pakaian anak-anak, dan selimut.

Setelah tiba di bandara setempat, bantuan akan diangkut menggunakan truk. Bantuan ini akan menempuh perjalanan 170 km menuju perbatasan Bangladesh-Myanmar lokasi pengungsi Rohingya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Ingin Cepat

Penggunaan pesawat ini tentu bukan tanpa alasan. Jokowi menegaskan ingin bantuan cepat sampai karena sangat dibutuhkan para pengungsi Rohingya.

"Kenapa kita memakai pesawat? Karena dari pengalaman yang lalu memakai kontainer memakan waktu yang lama. Padahal, bantuan ini sangat-sangat dibutuhkan. Diharapkan untuk secepatnya dipakai oleh para pengungsi di perbatasan Bangladesh dan Myanmar," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9/2017) pagi.

Empat pesawat Hercules ini berisi total 34 ton bantuan. Bantuan itu berisi beras, makanan siap saji, family kit, flexible tank, tenda pengungsi, pakaian anak-anak, dan selimut. Barang-barang inilah yang paling dibutuhkan pengungsi Rohingya saat ini.

"Kita harapkan nantinya ini akan sampai mendekati lokasi yang diinginkan. Kurang lebih 170 km dari bandara. Kemudian baru diangkut dengan truk menuju ke lokasi pengungsi yang berada di perbatasan Bangladesh dan Myanmar," jelas Jokowi.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya