3 Alasan Jokowi Dorong Sineas Garap Film Baru G30S/PKI

Menonton film ini menjadi penting bagi masyarakat, agar mengetahui sejarah kelam masa lalu, khususnya kekejaman PKI.

oleh RochmanuddinLiputan6.com diperbarui 20 Sep 2017, 14:25 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 14:25 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Yulia Lisnawati)

Liputan6.com, Jakarta - Usulan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membuat film pemberontakan PKI pada 30 September (G30S/PKI) versi baru sesuai era kekinian, viral di media sosial.

Jokowi mengucapkan hal itu saat berkunjung ke Kecamatan Magelang, Jawa Tengah, Selasa kemarin. Dia mempersilakan masyarakat menyaksikan film sutradara Arifin C Noer itu.

Menurut Jokowi, menonton film ini menjadi penting bagi masyarakat, agar mengetahui sejarah kelam masa lalu. Dengan demikian, generasi sekarang lebih waspada terhadap bahaya komunisme.

Berikut beberapa alasan Jokowi mengimbau sineas muda Tanah Air membuat film G30S/PKI versi milenial.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Generasi Muda Tidak Melupakan Sejarah

Presiden Jokowi mengatakan film sejarah semacam G30S/PKI ini penting ditonton, agar generasi muda tidak melupakan sejarah bangsa Indonesia. Lebih baik lagi, jika film ini dibuat sesuai generasi milenial, agar pesan yang disampaikan mudah diterima generasi muda sekarang dan mendatang.

"Ya menonton film apalagi mengenai sejarah itu penting," kata Jokowi di Jembatan Gantung Mangunsuko, Magelang, Jawa Tengah, Senin 18 September 2017. 

Gerakan PKI pada 30 September atau G30S/PKI adalah peristiwa kelam yang dialami bangsa Indonesia. Dalam peristiwa itu, tujuh jenderal militer dibunuh dalam satu upaya kudeta oleh PKI.

Orde Baru merekonstruksi peristiwa tersebut pada 1984, hingga menjadi film propaganda berjudul Pengkhianatan G30S/PKI. Film ini diputar di layar kaca Indonesia dan wajib disaksikan masyarakat setiap 30 September.

Namun, setelah masuk era reformasi, film tersebut tak pernah muncul lagi di layar kaca Indonesia. Film G30S/PKI disebut-sebut banyak rekayasa dan alat propaganda penguasa Orde Baru.

Mengetahui PKI dan Bahaya Komunisme

Presiden Jokowi mengatakan generasi milenial harus mengetahui bahaya komunisme dan tahu sejarah PKI, yang dulu dua kali memberontak di Indonesia.

"Biar mereka paham bahaya komunisme, biar tahu juga mengenai PKI," ujar Jokowi di Jembatan Gantung Mangunsuko, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2017.

Ketua MPR Zulkifli Hasan juga mengusulkan hal yang sama pada pemerintah, yakni untuk memperbarui film G30S/PKI. Tujuannya agar mempermudah generasi milenial memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Tentunya, kata Zulkifli, film versi baru ini juga harus dibuat semirip dengan kondisi sebenarnya. Bukan hanya berisi cerita fiktif yang terkadang justru menyesatkan masyarakat yang menontonnya.

Alat Pembelajaran Generasi Muda

Jokowi berharap ke depan banyak film sejarah yang dibuat sineas muda Indonesia. Film sejarah harus dikemas dengan cara kekinian, agar pas dan mudah dicerna generasi sekarang. Pada akhirnya, film ini bisa jadi pembelajaran bagi generasi sekarang dan mendatang.

"Lebih baik kalau ada versi yang baru. Agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial," ujar dia di Jembatan Gantung Mangunsuko, Magelang, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2017.

Film dokudrama propaganda Orde Baru berjudul Pengkhianatan G30S/PKI, banyak menuai kontroversi. Tidak sedikit pihak berpendapat film tersebut berlebihan. Kesadisan PKI yang digambarkan dalam film ini terlalu didramatisasi.

Film ini memberi gambaran yang salah mengenai penculikan perwira tinggi TNI AD, yang akhirnya dikubur di Lubang Buaya. Dalam film ini juga digambarkan adanya penyiksaan hebat.

Karena itu, Presiden Jokowi berpendapat perlu ada film baru versi fakta sesungguhnya dan memberikan edukasi, tentang bahaya laten komunisme. Generasi muda mendatang pun bisa belajar dari film ini.

(Apriana Nurul Aridha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya