Tragedi Las Vegas Jadi Penembakan Massal Terburuk Sepanjang Sejarah Amerika Modern

Otoritas keamanan Las Vegas menyatakan 50 penonton konser tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka saat pelaku memberondong kerumunan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 03 Okt 2017, 03:17 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 03:17 WIB

Liputan6.com, Las Vegas - Polisi terus menyelidiki penembakan massal yang terjadi di Las Vegas, Amerika Serikat. Otoritas keamanan setempat menyatakan 50 penonton konser tewas dan lebih dari 400 lainnya terluka saat pelaku memberondong kerumunan orang di acara musik Route 91 Harvest Festival di Las Vegas.

Seperti ditayangkan Liputan6 Malam SCTV, Selasa (3/10/2017), suara berondongan peluru dari senapan otomatis di tengah teriakan dan orang-orang berlarian menyelamatkan diri, benar-benar peristiwa horor yang nyata.

Saksi mata menuturkan pasukan pengamanan khusus SWAT sudah berada di lokasi, namun belum diketahui pasti apa yang tengah terjadi. Dari media sosiallah tersebar informasi terjadinya penembakan.

Penembakan Las Vegas terjadi saat bintang musik country Jason Aldean tengah pentas di Route 91 Harvest Festival. Penampilan Jason Aldean sendiri bagian dari rangkaian penutup konser tiga hari, saat Stephen Paddock membabi buta menembaki penonton.

Sementara itu, Jason Aldean sendiri selamat dari kejadian ini. Via akun Instagram-nya Aldean menyatakan kejadian penembakan jauh di luar batas kengerian dan berdoa untuk tragedi Las Vegas.

Hingga kini polisi masih menyelidiki motif penembakan massal Las Vegas. Dari 50 korban tewas, dua di antaranya adalah polisi.

Stephen Craig Paddock, sang pelaku penembakan massal Las Vegas, diketahui berasal dari Mesquite, Nevada. Tragedi yang terjadi pada Minggu malam waktu Las Vegas itu dinyatakan sebagai peristiwa penembakan massal terburuk sepanjang sejarah Amerika modern.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya