Mendagri: Massa Penyerang Kantor Kemendagri Orang Suruhan

Mendagri meminta pengamanan Kantor Kemendagri diperkuat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Okt 2017, 18:51 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 18:51 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo
Mendagri Tjahjo Kumolo di Yogyakarta (Liputan6.com/ Yanuar H)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Tjahjo Kumolo menyatakan serangan massa, yang diduga mengatasnamakan pendukung calon Bupati Tolikara John Tabo dan Barnabas Weya, orang suruhan.

"Saya minta jajaran Kemendagri jangan terpancing kekerasan. Mereka massa yang diperintah," ucap Tjahjo saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/2017).

Ia meminta bantuan pengamanan dari kepolisian. Tujuannya, kata dia, untuk menghindari kejadian serupa terulang.

Posisi Kemendagri sendiri sangat strategis. Pasalnya, Kantor Kemendagri dekat dengan ring satu Istana.

"Saya minta bantuan Polres Jakarta Pusat kalau masih nekat. Karena Kemendagri ring satu Istana harus diamankan. Diperkuat paspam atau satpol PP," jelas Tjahjo.

Bahkan, lanjut politisi PDIP itu, pihak keamanan diminta bertugas sampai malam. Hal ini untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

"Malam hari jaga pagar kantor, tanpa senjata," pungkas Tjahjo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sejumlah Fasilitas Rusak

Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, diserang belasan orang. Mereka mengklaim pendukung calon Bupati Tolikara John Tabo dan Barnabas Weya.

Kerusuhan massa yang berjumlah sekitar 15 orang yang terdiri dari pria dan wanita itu, merusak sejumlah fasilitas di kantor yang dipimpin Tjahjo Kumolo itu.

Pantuan Liputan6.com di lokasi, Rabu (11/10/2017), pintu kaca di Gedung D hancur dan beberapa jendela pecah. Beberapa pot bunga di Gedung B juga hancur.

Bahkan, beberapa mobil yang terparkir di lorong Gedung B dan A juga rusak. Massa melempari mobil menggunakan batu.

Tak hanya itu, massa juga melempari kaca di Gedung A, ruang kerja Mendagri dan wartawan berada. Namun, tidak ada fasilitas yang rusak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya