Bahas Korupsi dengan DPR, Jaksa Agung Bicara Surga dan Neraka

Apa kaitan korupsi dengan pembahasan surga dan neraka Jaksa Agung HM Prasetyo?

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Okt 2017, 12:34 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2017, 12:34 WIB
20170201- H. M. Prasetyo Beberkan Kinerja Kejaksaan Agung di Komisi III DPR RI-Jaksa Agung-Jakarta- Johan Tallo
Jaksa Agung H. M. Prasetyo saat rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Dengar Pendapat Komisi III dengan lembaga penegak hukum digelar. Pembahasannya meliputi evaluasi kinerja lembaga penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi. Namun, di tengah pembahasan, Jaksa Agung HM Prasetyo berbicara soal surga dan neraka.

Pembahasan evaluasi 15 tahun pemberantasan korupsi dihadiri berbagai pimpinan lembaga penegak hukum, seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavia, seluruh pemimpin KPK, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Jaksa Agung HM Prasetyo.

Masing-masing pimpinan diberikan kesempatan untuk memaparkan capain, kendala, dan harapan ke depan dalam upaya pemberantasan korupsi. Termasuk mencurahkan kinerja mereka yang berbeda dengan lembaga penegak hukum lain, seperti dari sisi kewenangan dan juga jumlah sumber daya manusia.

Ada kejadian unik ketika Jaksa Agung Prasetyo selesai membacakan penjelasan mengenai kinerja lembaga yang dipimpinnya.

"Ini biar tidak tegang. Ada cerita soal mega proyek konstruksi akan dibangu jembatan penghubung surga dan neraka," kata Prasetyo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Surga dan Neraka

Seluruh ruangan kala itu terdiam. Menunggu cerita yang ingin disampaikan Prasetyo.

Syahdan, kata dia, para penghuni surga dan neraka berniat untuk membangun jembatan yang menghubungkan keduanya. Harapannya, kedua penghuni itu akan saling bertukar pengalaman mereka di dua tempat berbeda.

"Pembangunan sepakat setengah-setengah, setengah dibangun penghuni neraka, satu lagi dibangun penghuni surga," tutur Prasetyo.

Waktu berjalan, tiga bulan berlalu belum tampak pembangunan. Begitu pula bulan keenam sejak kesepakatan dibangun.

Setahun berlalu akhirnya proyek itu mulai berjalan. Hanya saja jembatan penghubung yang dibangun baru dari penghuni neraka. Sementara dari surga belum terlihat sedikitpun pembangunan.

"Penghuni neraka teriak-teriak kok jembatan surga enggak jadi-jadi," cerita Prasetyo.

Teriakan itu pun sampai ke dalam surga yang dihuni, Prasetyo mengistilahkan, komisioner KPK. Mereka berteriak apakah ada ketakutan dalam membangun mega proyek tersebut atau apa.

"Teriakan itu dibalas begini, gimana jembatannya mau jadi, kontraktornya, pengembanganya, termasuk Anda ada di situ," kata Prasetyo disambut tawa peserta rapat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya