Liputan6.com, Jakarta - Polri mengantisipasi maraknya peningkatan ujaran kebencian di media sosial. Apalagi, Indonesia akan menghadapi hajatan politik besar dalam pilkada 2018.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, penyebaran ujaran kebencian lewat media sosial menjadi salah satu yang diawasi. Ia mengatakan, Polri tetap menjalankan patroli siber di dunia maya.
Baca Juga
"Kami juga mempersiapkan, mengantisipasi, melakukan patroli-patroli dunia maya dan kami sudah mempersiapkan diri," kata Setyo di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Advertisement
Menurut dia, langkah itu bertujuan mencegah kegaduhan di dunia maya dalam pelaksanaan pilkada. Setyo berharap kisruh Pilkada DKI Jakarta tidak terulang di daerah-daerah lain.
"Oleh sebab itu, Polri mengantisipasi dengan lebih awal melibatkan seluruh stakeholder yang terkait untuk mencegah, meminimalisasi," ucap Setyo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tren Ujaran Kebencian Saat Pilkada
Beberapa waktu lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat tren ujaran kebencian di media sosial meningkat pada Januari 2017. Kecenderungan itu terjadi bertepatan dengan momentum pilkada serentak.
"Tren (ujaran kebencian) di tahun 2017 meningkat sangat tajam itu Januari," kata Plt Kabiro Humas Kominfo Nur Iza dalam sebuah diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 20 September 2017.
Kemudian, pada Februari 2017, tren penyebaran ujaran kebencian masih cukup tinggi. Namun pada bulan berikutnya, terjadi penurunan cukup signifikan.
"Februari turun sedikit, Maret sedikit, April agak ke bawah," ucap Nur Iza.
Advertisement