Wiranto: Kita Utamakan Penguatan KPK

Presiden Jokowi memutuskan menunda pembentukan Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Okt 2017, 17:09 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 17:09 WIB
20170124-Jokowi-terima-pimpinan-MPR-di-istana-AY
Presiden Joko Widodo didampingi Menkopolhukam Wiranto saat melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana, Jakarta, Selasa (24/1). Dalam pertemuan itu presiden melakukan rapat konsultasi dengan MPR. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menunda pembentukan Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi. 

Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, pemerintah kini fokus pada penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sekarang ini yang kita utamakan adalah memperkuat lembaga-lembaga yang sudah ada, terutama KPK," kata Wiranto ditemui usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Wiranto menuturkan, pemerintah tidak ingin pembentukan Densus Antikorupsi membuat kinerja KPK jadi terganggu dan tumpang-tindih.

"Jangan sampai ada pembentukan lembaga baru yang nanti akibatnya terjadi kesimpangsiuran penanganan, kesimpangsiuran koordinasi, tumpang-tindih kewenangan dan tugas," jelas Wiranto.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dikaji Lagi

Wiranto menjelaskan pembentukan Densus Antikorupsi masih perlu dikaji lebih dalam lagi. Terkait pengakajiannya, Jokowi menyerahkannya ke Kemenko Polhukam.

"Itu akan diserahkan kepada Menko Polhukam untuk mendalami lebih jauh lagi. Sehingga nanti pada saat yang tepat tentu kita akan ada penjelasan lagi mengenai hasil pendalaman itu," terang dia.

Dengan ditundanya pembentukan Densus Antikorupsi, mantan Ketua Umum Partai Hanura itu meminta polemik terkait wacana pembentukan Densus Antikorupsi diberhentikan.

"Nggak usah kita perpanjang lagi isu mengenai Densus Tipikor ini," ucap Wiranto.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya