Liputan6.com, Jakarta - PT Panca Buana Cahaya Sukses yang pabrik dan gudangnya terbakar hebat di Kosambi, Kabupaten Tangerang, mempekerjakan sejumlah karyawan di bawah umur. Mereka bekerja borongan dengan upah Rp 20 ribu per hari.
Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mengatakan, fakta ini diketahuinya saat menjenguk korban ledakan pabrik kembang api itu di RS Umum Tangerang.Â
"Ada pekerja anak, mereka kerja borongan, hari pertama digaji Rp 40 ribu per hari, setelah dua minggu ada yang digaji Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per hari, tanpa diberi makan," ujar Irma Suryani, Jumat (27/10/2017).
Advertisement
Menurut dia, meledaknya pabrik sekaligus gudang kembang api adalah tragedi kemanusiaan, karena sangat banyak yang menjadi korban akibat ledakan dahsyat. Dia pun menyebut peristiwa seperti ini termasuk tragedi nasional.Â
"Yang saya lihat hari ini adalah nauzubillah mindzalik, ini tragedi kemanusiaan, karena korbannya luar biasa sekali banyaknya," kata Irma saat menjenguk korban ledakan yang sedang dirawat di RSU Tangerang.
Dia menilai, pemilik pabrik tersebut sangat ceroboh. Bila nantinya kepolisian sudah menyelesaikan penyelidikannya dan terbukti ada pelanggaran, Irma meminta polisi tidak pandang bulu. Terlebih terkait pekerja anak.
"Mempekerjakan anak di bawah umur, ditambah tidak adanya alat memadai untuk meminimalisasi kecelakaan kerja," Irma menjelaskan.
Sementara, Kamis 26 Oktober 2017 malam, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menilai, pemilik pabrik kembang api itu harus dikenai sanksi karena mempekerjakan anak.
"Pasti harus bertanggung jawab. Regulasinya sudah kami sampaikan dari sebelum izin diberikan, seharusnya sebagai pelaku industri sudah paham. Kami serahkan penyelidikan ke pihak polisi," ujar Irma.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Periksa Pemilik
Indra Liyono, pemilik gudang sekaligus pabrik kembang api yang meledak dan terbakar di Kosambi, Tangerang, Banten, menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya hari ini.
Pria berusia 40 tahun ini sebelumnya sudah diperiksa di Polsek Teluk Naga, Tangerang. Hingga sore ini, pemeriksaan masih berlangsung.
"Sudah kami bawa dari Tangerang. Yang bersangkutan sudah datang tadi siang. Dan masih kita lakukan pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapold Metro Jaya, Jumat (27/10/2017).
Argo menjelaskan, kepolisian juga sudah memeriksa tujuh saksi terkait ledakan maut ini. Dua di antaranya adalah warga sekitar yang melihat langsung ledakan dan kebakaran gudang mercon itu.
"Saksi adalah karyawan pabrik, stafnya manajemen. Juga ada petugas packing. Dua di antara tujuh adalah warga yang bekerja sekitar pabrik, yang sedang membetulkan atap dan melihat kejadian," papar dia.
Namun, menurut Argo, pihaknya belum bisa menyimpulkan terkait dugaan tersangka dalam ledakan di pabrik kembang api itu. Semua bahan yang diperoleh akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan di lokasi kejadian oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
"Keterangan saksi akan kami crosscheck dengan Labfor. Kemudian juga dengan olah TKP (tempat kejadian perkara), baru bisa kita temukan tersangka," Argo menandaskan.
Advertisement