BNN: Permintaan Narkoba di Indonesia Meningkat Tiap Tahun

BNN menilai, terus meningkatnya data tersebut diakibatkan penindakan hukum yang terbilang lemah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 14 Nov 2017, 18:16 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 18:16 WIB
BNN Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan Malaysia
Deputi Pemberantasan BNN Pusat, Irjen Arman Depari memeriksa barang bukti kasus peredaran narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Kamis (9/11). BNN kembali membongkar sindikat narkoba yang terafiliasi dengan jaringan di Malaysia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan, permintaan narkoba di Indonesia masih tinggi. Hal ini terbukti dari data tiap tahun yang meningkat.

"Demand atau permintaan di sini data kami 2014 ada 4,1 juta orang, dan 2016 ada 5,1 juta orang. Mungkin ini yang terbesar di Asia," ungkap Kabag Humas BNN, Kombes Sulistriandriatmoko dalam forum diskusi di Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017).

BNN menilai, terus meningkatnya data tersebut diakibatkan penindakan hukum yang terbilang lemah, bila dibanding negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Di sana pengguna saja bisa digantung, karena undang-undang mereka mengatur itu. Kalau di Indonesia, menyelundupkan ton-tonan saja tidak langsung dieksekusi, mereka masih bisa bekerja di Lapas," ujar Sulis.

Dia menjelaskan, peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Dia pun menggambarkan, hanya 20 persen dari jumlah narkoba yang berhasil disita dari yang beredar di seluruh dunia.

"Jadi kalau Polda Metro Jaya pernah tangkap penyelundupan narkotika 1 ton, pada saat yang sama 4 ton itu beredar di tengah masyarakat kita," kata Sulis.

Sinergi Antar Elemen

 

Dengan angka sebesar itu, bahaya penyalahgunaan narkoba dinilai semakin meresahkan masyarakat Indonesia. Barang haram itu juga menjadi musuh besar yang harus dimusnahkan.

Pasalnya, narkoba sudah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari anak kecil, pekerja, hingga penegak hukum tersandung kasus narkoba. Padahal, mereka adalah generasi muda penerus bangsa. Kalau terus terjadi demikian, tidak dimungkiri kehilangan generasi muda akan terjadi di Indonesia.

Tak ketinggalan, Presiden Joko Widodo sangat geram dengan kondisi Indonesia yang darurat narkoba. Tak tanggung-tanggung, Presiden Jokowi pun meminta aparat tidak ragu menindak tegas pengedar narkoba walaupun harus dijatuhi hukuman mati.

“Sudahlah tegaskan saja, terutama pengedar narkoba asing yang masuk, kemudian sedikit melawan, sudah langsung ditembak saja," ujar Jokowi seperti dikutip Liputan6.com, Jumat 21 Oktober 2017.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

https://www.vidio.com/watch/1089983-polisi-ungkap-peredaran-narkoba-di-tangerang-patroli-siang

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya