Pengacara: Penahanan Setya Novanto Ada Nuansa Politis

Saat didesak tentang pernyataannya itu, Fredrich Yunadi tetap enggan membeberkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 20 Nov 2017, 07:16 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 07:16 WIB
PHOTO: Tinggalkan RSCM, Setya Novanto Resmi Ditahan di Rutan KPK
Tersangka korupsi e-KTP, Setya Novanto tiba di Gedung KPK dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menggunakan kursi roda pada, Minggu, (19/11). Setnov tiba mengenakan baju rompi tahanan KPK. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Fredrich Yunadi, pengacara tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto, menegaskan ada nuansa politis di balik penahanan kliennya di Rumah Tahanan (Rutan) KPK.

"Sebagaimana diterangkan Pak Setya Novanto, bahwa nuansa politis ini terlalu tinggi," jelas Fredrich kepada awak media di gedung KPK, Kuningan, Jakartan Selatan, Senin (20/11/2017) dinihari.

Kendati tidak merinci nuansa politik seperti apa yang akhirnya mengharuskan Setya Novanto dijebloskan ke Rutan KPK, dia meminta publik untuk menebak sendiri apa yang dia maksud.

"Ya situ tahulah sendiri, bisa membaca," singkat Fredrich.

Saat didesak tentang pernyataannya itu, dia tetap enggan membeberkan. Dia malah mempersilakan awak media menanyakan langsung ke partai politik.

"Saya bukan orang partai dan saya bukan pengacara partai, tanya sama orang partai," pungkas Fredrich.

Dibawa ke KPK

Pada Minggu malam, 19 November 2017, KPK telah memboyong Setya Novanto dari RSCM ke Gedung KPK, Jakarta.

Dalam pemindahan tersebut, Setya Novanto dikawal sejumlah personel dari kepolisian. Setiba di Gedung KPK, dia langsung dibawa ke dalam gedung KPK.

Ketua umum Partai Golkar itu dibawa dengan menggunakan kursi roda.

Raut wajah Setya Novanto terlihat lesu. Matanya layu dengan kepala yang agak menunduk.

Sementara di bagian kanan dahinya, terlihat lebam. Ada sedikit benjolan di bagian tersebut.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya