Mau Sampai Kapan Narkoba Terus Hantui Generasi Muda

Tak ada habis-habisnya pemerintah Indonesia selalu mengingatkan bahaya dari narkoba

oleh Reza diperbarui 20 Nov 2017, 16:36 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 16:36 WIB
BNN Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan Malaysia
Barang bukti berupa sabu, pil ekstasi dan pil happy five dalam pengungkapan peredaran narkotika di Kantor BNN, Jakarta, Kamis (9/11). BNN kembali membongkar sindikat narkoba yang terafiliasi dengan jaringan di Malaysia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Tak ada lelah-lelahnya Pemerintah Indonesia selalu mengingatkan bahaya dari narkoba. Pasalnya, bahaya penyalahgunaan narkoba semakin meresahkan masyarakat Indonesia.

Tak hanya menyerang ke usia dewasa saja, narkoba mulai menyerang anak kecil dan secara langsung mengancam generasi muda Indonesia. Kalau terus terjadi demikian, tidak dipungkiri kehilangan generasi muda akan terjadi di Indonesia.

Perlu diketahui, pada 2014, 12 ribu jiwa meninggal dunia akibat narkoba. Setidaknya 30-40 meninggal dunia setiap harinya. Angka itu cenderung terus meningkat. Maka dari itu, mencegah narkoba datang ke Indonesia menjadi langkah serius yang harus diemban pemerintah.

Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulistiandriatmoko menegaskan Indonesia kini memasuki darurat narkoba mengingat tingginya prevalensi pengguna barang terlarang tersebut yang telah mencapai 4,2 juta penduduk Indonesia.

“Faktanya pada 2014 tercatat 1,6 juta jiwa sebagai coba pakai, 1,4 juta jiwa teratur pakai, dan sisanya pecandu narkoba,” ujar Sulistiandriatmoko saat ditemui Liputan6.com di BNN, Kamis (26/10/2017).

Angka tersebut, lanjut dia, diberikan BNN ke Presiden Jokowi. Setelah meilhat angkat itu, Presiden mengintruksikan bahwa Indonesia Darurat Narkoba. Dan harus perangi narkoba.

Selain itu, angka itu terus bertambah setiap tahunnya. Survei terakhir pada 2016, angka penyalahgunaan narkoba naik 3,6 persen. Untuk kalangan pelajar, hampir semua pelajar Indonesia pernah melakukan narkoba, baik itu coba pakai sampai teratur pakai.

Maka dari itu diperlukan kerjasama antar elemen, seperti kerjasama antara Kominfo dan BNN.

Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Gun Gun Siswadi mengatakan bahwa Indonesia Darurat Narkoba perlu adanya upaya darurat yang perlu ditanggulangi agar masyarakat Indonesia terbebas dari barang haram tersebut. Bahkan, ancaman kehilangan generasi mungkin terjadi di Indonesia.

“Ancaman itu nyata, maka dari itu perlu adanya peran aktif dalam upaya pencegahan narkoba. Hal itu bisa dimulai dari keluarga dan semua lapisan masyarakat,” tutur Gun Gun Siswadi usai ditemui Liputan6.com, Rabu (1/11/2017).

Mengenai narkoba, lanjut dia, menurut data BNN jenis narkoba di dunia sudah beragam, bahkan sampai 635 jenis narkoba baru. Bukan tak mungkin, Indonesia adalah pasar penyebaran jenis-jenis narkoba tersebut.

“Kami bekerjasama dengan BNN untuk memberantas narkoba di Indonesia. Caranya, kami membuat sosialisasi ke daerah-daerah Indonesia untuk memberikan pengetahuan mengenai narkoba,” imbuh Gun Gun Siswadi.

Ia melanjutkan, daerah-daerah yang sudah didatangi untuk sosialisasi oleh Kominfo dan BBN antara lain, Toraja, Purwokerto, Yogyakarta dan sebagainya.

 

 

(*)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya