Pasutri Terseret Banjir Bandang di Cianjur, 1 Orang Tewas

Pasangan suami istri (pasutri) Endin (67) dan Hobiah (50) hilang terseret banjir bandang pada Senin malam. 27 November 2017.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Nov 2017, 07:16 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 07:16 WIB
20151006-Kabut asap
Ilustrasi jenazah.

Liputan6.com, Cianjur - Pasangan suami istri (pasutri) Endin (67) dan Hobiah (50) hilang terseret banjir bandang pada Senin malam. 27 November 2017.

Hobiah ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di muara Cisokan pada Selasa 28 November pagi. Sedangkan Endin, suaminya hingga Selasa malam masih belum ditemukan.

Kejadian bermula saat pasutri itu menyeberang sungai Cisokan menggunakan rakit. Saat berada di tengah aliran sungai, tiba-tiba terjadi banjir bandang hingga menyeret rakit beserta pasutri tersebut.

"Korban mau pulang habis dari ladang. Saat nyeberang sungai terseret arus deras yang tiba-tiba membesar," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BPBD Kabupaten Cianjur, Ahmad Rifai saat dihubungi, Selasa 28 November 2017.

Tim SAR gabungan dan relawan dari Kabupaten Cianjur masih terus melakukan pencarian terhadap warga Desa Mekarsari Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur ini.

"Semua dikerahkan untuk pencarian. Mulai menyisir sungai sampai mencari di sekitar muara," kata Rifai.

Menurut Rifai, banjir bandang juga mengakibatkan puluhan rumah di dua desa yakni Desa Bojongkaso dan Desa Mekarsari Kecamatan Agrabinta. Banjir tersebut mencapai selutut orang dewasa.

"Air mulai surut Selasa pagi tadi," kata dia.

 

Cianjur Dilanda Bencana

Tidak hanya banjir, hujan deras yang terjadi sepanjang hari Senin itu juga mengakibatkan bencana longsor dan pergerakan tanah di enam kecamatan di wilayah Cianjur Selatan.

BPBD mencatat, wilayah yang terjadi pergerakan tanah berada di Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Campaka Mulya, dan Kecamatan Tanggeung.

"1 rumah rusak berat, 5 rumah rusak ringan, 7 rumah terancam, dan 9 hektar sawah rusak," sebut Rifai.

Untuk tanah longsor terjadi di Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Leles, dan Kecamatan Cibinong. Dampak yang ditimbulkan akibat bencana longsor yaitu puluhan rumah terancam, jembatan putus, dan jalan utama tertimbun material.

Selain itu, jembatan penghubung antara Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur dengan Cikadu, Kabupaten Bandung juga terputus. Kondisi ini menyebabkan aktivitas warga di sekitar lokasi terganggu.

Rifai mengaku pihaknya telah memberikan imbauan kepada warga Cianjur untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca buruk yang diprediksi akan terus terjadi hingga awal tahun 2108.

Dia juga mengimbau warga yang berada di daerah rawan bencana untuk mengungsi jika diguyur hujan deras.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya