Diduga Usai Santap Makan Bergizi Gratis, Puluhan Siswa di Cianjur Masuk Rumah Sakit

Puluhan siswa dari dua sekolah yakni MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan massal diduga usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (21/4/2025). Mereka mengalami gejala pusing, mual, dan muntah sehingga dibawa ke rumah sakit.

oleh Fira Syahrin Diperbarui 23 Apr 2025, 13:42 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 13:40 WIB
Siswa korban keracunan makanan saat dibawa ke RSUD Sayang Cianjur diduga usai santap MBG. (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Siswa korban keracunan makanan saat dibawa ke RSUD Sayang Cianjur diduga usai santap MBG. (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Liputan6.com, Cianjur - Puluhan siswa dari dua sekolah yakni MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami keracunan massal diduga usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (21/4/2025). Mereka mengalami gejala pusing, mual, dan muntah sehingga dibawa ke rumah sakit. 

Humas RSUD Sayang Cianjur, Raya Sandi mengatakan, sejak sore hingga Senin malam sebanyak 35 pasien dari SMP PGRI 1 Cianjur diterima pihak rumah sakit dengan indikasi keracunan makanan

“Memang betul semalam itu (senin) menerima pasien yang berjumlah 35 siswa yang terindikasi keracunan makanan. Namun sejauh ini masih kita selidiki penyebab keracunan tersebut,” ujarnya, Selasa (22/5/2025).

Dia mengatakan, dari jumlah pasien yang diduga menderita keracunan massal ini sebagian besar merupakan siswa perempuan berjumlah 25 siswa, selebihnya 10 siswa laki-laki. Usai diobservasi puluhan siswa ini diperbolehkan pulang dan melakukan pemeriksaan rawat jalan. 

“Pihak rumah sakit Sayang lebih memfokuskan memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang terdampak, semua pasien sudah diobservasi yang 35 itu sudah diperbolehkan pulang dan untuk pembiayaan kami bebaskan,” jelasnya. 

Lebih lanjut, pada Selasa (22/5) pihak rumah sakit kembali menerima pasien pelajar dengan indikasi serupa diduga keracunan makanan sebanyak 14 orang dari PGRI 1 Cianjur dan MAN 1 Cianjur. Dia menuturkan, para pasien mengeluhkan pusing, mual, muntah hingga diare. 

“Kami kembali menerima pasien yang diduga mengalami keracunan makanan yang kejadian tersebut bermula dari kemarin Senin (21/4) diantaranya dari SMP PGRI 1 terindikasi 14 orang (9 perempuan dan 4 laki-laki) dan dari MAN 1 Cianjur ada 1 orang,” ungkapnya.

Hingga Selasa sore, puluhan pelajar ini diperbolehkan pulang dan melakukan pemeriksaan rawat jalan. Selain di RSUD Sayang, sebagian siswa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur.

 

 

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Tetapkan KLB

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) setelah kasus keracunan massal yang dialami puluhan siswa diduga usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG).

“Kalau keracunan udah pasti KLB yang di MAN 1 dan PGRI 1. Untuk KLB yang jelas kita turun untuk melakukan asesmen, penilaian terutama terkait surveilans,” kata Yusman, Selasa (22/4/2025). 

Dinas Kesehatan juga melakukan pengambilan sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi para siswa, kendati ia tak menyebutkan detail jenis makanan atau minuman yang sudah diambil untuk keperluan pengecekan laboratorium. 

“Kemudian penanganan pasien memastikan bahwa penanganan pasien ini harus komprehensif sampai sembuh,” jelasnya. 

Sampel tersebut nantinya akan dicek di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Yusman menjelaskan, pemeriksaan di laboratorium ini umumnya membutuhkan waktu hingga dua minggu hingga hasilnya keluar.

“Itu kan medianya dikembangbiakan jadi semacam dikasih makanan si kuman bakteri atau virus jamurnya sehingga akan tumbuh. Jadi kelihatan nanti jenisnya apa memang tetap ada proses untuk perkembangbiakan itu. Harapannya sih jangan terlalu lama seminggu juga sudah keluar hasil harapannya,” ungkapnya. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya