AS Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Warga Palestina Marah

Amerika Serikat secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, Trump dikecam sejumlah negara, termasuk Indonesia.

oleh Rinaldo diperbarui 08 Des 2017, 07:16 WIB
Diterbitkan 08 Des 2017, 07:16 WIB

Liputan6SCTV, Ramallah - Warga Palestina terlibat bentrok dengan pasukan Israel di Ramallah. Warga melempari tentara Israel dengan batu. Aksi warga dibalas tentara Israel dengan tembakan gas air mata. Bentrok juga terjadi di Betlehem. Pasukan Israel menembakan gas air mata untuk membubarkan aksi warga Palestina.

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Jumat (8/12/2017), Warga Palestina menggelar aksi protes yang disebut sebagai "Hari Kemarahan", menyusul pengakuan resmi Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Padahal pihak Palestina mencita-citakan Yerusalem atau Al-Quds sebagai ibu kota masa depan negara Palestina.

Para pemimpin Palestina mengecam langkah Trump yang dinilai akan makin mengobarkan perlawanan terhadap pendudukan Israel. Tidak hanya memicu aksi protes "hari kemarahan" di Palestina, langkah sepihak Trump juga menyulut kecaman keras di dunia Islam.

Sementara itu, Indonesia juga turut mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kecaman tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya